Boled Dimadu: Potensi Unggulan Desa Sokasari

Ubi Madu Desa Sokasari telah menembus pasar ekspor di berbagai negara.

Desa Sokasari berada di Kabupaten Tegal provinsi Jawa Tengah desa yang berada di kaki Gunung Slamet ini memiliki luas wilayah seluas 562.000 320 hektar di ketinggian 1.230 meter di atas permukaan laut dengan karunia sumber daya alam yang luar biasa.

Desa Sokasari memiliki keunggulan di bidang pertanian terutama padi holtikultura dan perkebunan. Salah satu potensi unggulan yang kini sedang dikembangkan yaitu ubi madu. Ubi madu bisa ditanam di mana saja namun untuk menghasilkan rasa yang manis mengeluarkan madu pada saat di oven tidak semua daerah bisa. nah salah satu daerah yang dapat menghasilkan rasa madu yang manis dan legit yaitu di desa Soka Sari Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal provinsi Jawa Tengah.

Ubi madu yang dibudidayakan oleh kelompok tani bekerja sama dengan Bumdes Sari Jaya bisa menghasilkan ubi madu yang maksimal. Selain ubinya daun ubi madu muda bisa dimanfaatkan sebagai sayur sedangkan daun yang tua dapat diberikan untuk pakan ternak kambing, jadi semua bagiannya bisa dimanfaatkan. Ubi madu memiliki peminat yang sangat banyak pemasarannya dari mulai masyarakat sekitar pasar lokal ke beberapa daerah dan kota bahkan sudah sampai menembus luar negeri ke beberapa negara.

Pendampingan Kepada Petani oleh Bumdes

Ubi madu sangat cocok di oven ketika di oven akan mengeluarkan cairan gula madu yang sangat manis. ubi madu memiliki daya ekonomi yang tinggi karena selain manis dan legit memiliki tekstur yang kenyal dan empuk dengan tampilan yang menarik ini dia Bapak Rojai adalah pengelola Bumdes unit pertanian khususnya pertanian ubi madu di Sukasari sekaligus ketua poktan Bumdes Sari Jaya juga menerima ubi madu hasil panen petani dengan harga tinggi untuk menjaga kualitas hasil panen ubi madu yang maksimal.

Bum Desa sarijaya tidak segan untuk turun langsung ke lapangan memberi pelatihan tujuannya tentu saja agar para petani ubi madu di sokasari semakin Sejahtera.

“Kenapa saya pilih komoditas ubi madu ini berarti ada dua poin penting yang pertama adalah ubi madu itu mudah untuk perawatannya jadi kita tanam pengolahan udah bener. tanah Huda pas artinya Memang udah uji coba cocok ini untuk ubi madu Jadi kita mau tanam seluas-luasnya nggak takut apa istilahnya untuk perawatannya Terus yang kedua stabil di harga untuk harga stabil lah intinya itu sih”.

Proses Penanaman Ubi Madu

Untuk menanam ubi madu dengan teknik budidaya yang dilakukan Bapak rujaki pertama-tama menyiapkan lahan yaitu membersihkan semak belukar rumput kemudian melakukan pengolahan lahan diantaranya pembajakan memakai alat cultivator quick cakar baja Mini dibantu tenaga manual cangkul untuk merapikan guludan atau bedengan dengan ukuran tinggi 40 cm dan lebar 45 cm dibuat melengkung ya agar pada saat hujan air tidak menggenang.

Setelah lahan bedengan jadi Selanjutnya mempersiapkan benih untuk benih ada dua macam. Yaitu pertama bisa dilakukan memakai penyemaian dengan menggunakan ubi Mini. Ditunggu sampai panjang benih kira-kira 40 cm lalu dapat ditanam dan yang kedua bisa menggunakan pucuk daun ubi yang siap dipanen setelah lahan diberi pupuk langsung saja benih ditanam dengan jarak tanam 20 cm. Setelah usia 15 sampai 20 hari dilakukan penyemprotan atau juga membersihkan gulma-gulma yang disebut matun barulah dilakukan pemupukan setelah rumput kondusif dan selanjutnya tunggu sampai usia 60 hari setelah 60 hari dilakukan penyiangan yaitu membalikkan daun agar akar tidak merambat ke tanah. Karena dari tumbuhnya Akar tersebut dapat mengurangi nutrisi pada ubi.

Barulah dilakukan pemupukan kedua kemudian tunggu usia ubi madu berusia 4 bulan dan siap dipanen.

petani sedang memanen ubi madu
petani sedang memanen ubi madu

Kita pribadi di poktan dan juga bekerja sama dengan salah satu lembaga di desa yaitu bumdes Sari Jaya Desa sokasari itu ada 5 hektar. 5 hektar berarti yang usia 3 bulan hampir ya mendekati panen itu tiga hektar dan yang 2 hektar baru mulai pengolahan dan juga di sini masyarakat sekitar. Petani-petani yang lain juga kurang lebih yang fokus di ubi 15 sampai 20 hektar saatnya panen.

Harus Diolah dengan Baik untuk Menembus Pasar Ekspor

Untuk ubi madu yang diekspor penanganannya tidak boleh sembarangan perlakuan khusus diterapkan setelah masa panen, kulit ubi tidak boleh sampai lecet ketika masuk keranjang. Karena untuk memastikan barang sampai ke negara tujuan masih dalam keadaan baik dan tidak rusak kulit maupun dagingnya berat yang diminta pun sekitar 100 gram sampai 300 gram per ubi dan betul-betul mulus fisiknya ya pemanenan

Untuk kebutuhan pasar lokal berusia 4 sampai 5 bulan dipanen pada usia lebih lama karena tujuannya menghasilkan Tunas lebih banyak spek yang diinginkan juga tidak terlalu ketat meskipun lecet atau terkena hama yang penting tidak parah itu masih dapat diterima beratnya pun 100-700 gram semua spek laku di pasar lokal ubi madu hasil panen biasanya langsung dibawa ke gudang untuk disortir dan dibersihkan.

Proses pencucian ubi madu menggunakan air bersih ubi kemudian digosok dengan busa menggosoknya tidak boleh terlalu keras agar kulit ubi tidak lecet untuk penyortiran di bilah sesuai pasar masing-masing. Penyortiran ada dua kali yaitu penyortiran sebelum pencucian dan penyortiran setelah dilakukan pencucian yang terakhir adalah tahap pengemasan hingga siap untuk dipasarkan dalam dan luar negeri.

Kalau omset perbulan untuk kubik Katakanlah kita panen 5 kali dalam satu bulan menghasilkan 5 ton Katakanlah 5 ton kali 4000 ya 100 juta untuk kira-kira 100 juta.

Ubi Madu Bisa Dibuat Jadi Aneka Olahan Makanan

Hasil penyortiran tentunya menghasilkan ubi yang berkualitas kurang baik agar tidak mubazir Bapak Rojai bersama kelompoknya mengolah ubi menjadi aneka kudapan. Hasilnya tentu saja cukup lumayan selain dipanggang, aneka olahan ubi lainnya diantaranya berupa kolak kudapan dan yang satu ini dijadikan kremes bisa dijadikan oleh-oleh jika berkunjung ke Sukasari loh.

Ubi yang telah dipanen akan dibuat menjadi boled dimadu
Ubi yang telah dipanen akan dibuat menjadi boled dimadu

Bersama kelompok wanita Tani juga mengolah makanan kremes ini untuk menambah penghasilan ubi madu dan olahan ini diberi nama Boled Dimadu. Cukup Boled saja ya yang dimadu ya. Boled dari bahasa Jawa yang artinya ubi menjadi nama dan merk yang dipasarkan keunggulan rasa dan tampilan ubi madu memang tiada duanya. Di samping sehat juga manfaat untuk kesehatan tubuh diantaranya sumber energi sumber vitamin A, mencegah kanker meningkatkan imunitas, menurunkan berat badan, dan masih banyak lagi.

Pengolahan Ubi Berkesinambungan

Untuk ubi madu yang mengalami reject parah dan tidak layak konsumsi Bapak Rojai mengolah menjadi olahan fermentasi untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak kambing yang dikelola unit peternakan bumdes pada mesin penggiling. Setelah halus campur molase dan EM4. Diamkan selama 21 hari juga dapat dicampur dengan kulit sisa olahan ubi kremes ini dia siap untuk pakan tambahan hewan ternak. Kulit ubi ini dapat diberikan kepada hewan ternak yang bernama maggot. Maggot-maggot ini yang dibudidayakan oleh Bapak Saiful Aziz diberikan kepada lele dan ayam peternak. Hasilnya lele ini tumbuh dengan cepat dan gemuk.

Sudah tidak ada yang tersisa semua bagian ubi madu dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan. harapan ke depan bekerja sama dengan bumdes Sari Jaya adalah punya tujuan agar petani di desa sokasari bisa berkembang pesat ataupun betul-betul jadi sentra unggulan ubi madu. Harapannya ke depan Boled Dimadu bisa sukses mendunia. Jika Anda membutuhkan ubi madu atau sedang mampir ke Tegal jangan lupa ya berkunjung ke Desa Sukasari desa yang asri ramah dan ada Boled Dimadu yaitu ubi madu kita dari potensi unggulan desa.

Baca juga: Peluang Usaha di Desa yang Potensial dan Gak Ada Matinya

 

X CLOSE
Advertisements
X CLOSE
Advertisements

Tinggalkan komentar