Latar Belakang: Budidaya Kangkung dalam Baskom
Budidaya kangkung dalam baskom merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat urban yang memiliki lahan terbatas untuk melakukan budidaya kangkung. Kangkung yang tergolong sayuran hijau ini menjadi pilihan karena memiliki harga yang terjangkau namun memiliki nilai gizi yang tinggi. Kangkung juga sangat mudah diolah dan dapat dijadikan berbagai macam masakan. Selain itu, budidaya kangkung dalam baskom juga sangat cocok untuk dilakukan oleh pemula karena tidak terlalu memerlukan teknik khusus.
Tidak hanya itu, budidaya kangkung dalam baskom juga dapat menghemat air dan prima dalam mengelola limbah organik. Sistem hidroponik pada budidaya kangkung dalam baskom memanfaatkan air secara efisien dengan menggunakan sistem sirkulasi. Hal ini sangat berbeda dengan sistem tanam konvensional dimana penggunaan air sangat boros. Selain itu, pada budidaya kangkung dalam baskom, limbah cair organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang sangat baik untuk tanaman kangkung.
Masyarakat urban yang memiliki kecenderungan untuk membeli sayuran dari pasar tradisional atau supermarket semakin menyadari pentingnya keterlibatan mereka dalam memproduksi bahan pangan yang sehat dan aman. Hal tersebutlah yang memotivasi banyak orang untuk mulai mencoba budidaya kangkung dalam baskom sebagai salah satu alternatif dalam memproduksi sayuran sehat dan aman. Selain itu, budidaya kangkung dalam baskom juga bisa menjadi sumber penghasilan yang cukup menjanjikan bagi masyarakat urban dengan menjual hasil panennya.
Dalam budidaya kangkung dalam baskom, penggunaan pestisida dapat dihindari karena budidaya ini menggunakan media tanam tertutup yang ditempatkan di dalam rumah atau teras rumah. Dengan cara tersebut, tanaman kangkung akan terlindungi dari serangan hama dan penyakit yang biasanya terjadi pada budidaya konvensional di lahan terbuka.
Budidaya kangkung dalam baskom memang masih tergolong asing bagi masyarakat Indonesia. Namun, dengan munculnya banyak informasi tentang keuntungan dan kemudahan dalam melakukan budidaya kangkung dalam baskom, diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mempraktikkan budidaya tersebut.
Budidaya Kangkung dalam Baskom
Kangkung merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang sering dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Namun, beberapa orang mungkin mengalami masalah dalam membudidayakan tanaman ini di lahan terbatas atau di area yang minim air. Oleh karena itu, budidaya kangkung dalam baskom menjadi solusi bagi mereka yang ingin menanam sayuran dengan mudah di rumah.
Salah satu keuntungan budidaya kangkung dalam baskom adalah mudahnya dalam perawatannya. Baskom yang dipilih harus memiliki ukuran yang cukup besar dan kedalaman minimal 30 cm serta diberi lubang pada bagian bawah untuk memudahkan pengairan. Media tanam yang disarankan adalah campuran antara sekam bakar, tanah, dan pupuk kandang.
Proses penanaman kangkung dalam baskom dimulai dari pencucian bibit, dimana bibit diatur sesuai dengan ukuran baskom dan dijadikan seperti bentuk gulungan kerucut. Tahap selanjutnya adalah pemupukan bibit dengan menggunakan pupuk kandang sekitar 2 minggu setelah bibit ditanam. Usahakan bibit mendapat sinar matahari yang cukup dan rajin mengairi baskom setiap hari.
Selain itu, perlu diperhatikan juga mengenai pH air pada kolam atau wadah yang digunakan sebagai media pengairan, karena pH yang kurang sesuai dapat mempengaruhi pertumbuhan kangkung. Sebaiknya pH air dijaga pada kisaran 5,0 – 7,5 dengan pemantauan setiap minggu dan dapat diatur melalui penambahan bahan kimia tertentu.
Dalam waktu tiga sampai empat minggu, kangkung biasanya sudah siap untuk dipanen dan dinikmati. Dalam budidaya kangkung dalam baskom, keuntungan lainnya adalah dapat menghemat penggunaan air di bandingkan dengan penanaman selama ini pada lahan yang lebih luas.
Budidaya kangkung dalam baskom menjadi alternatif bagi masyarakat urban yang memiliki lahan terbatas dan ingin menerapkan gaya hidup organik. Selain itu, budidaya kangkung ini juga memberikan keuntungan bagi masyarakat pedesaan dengan memberikan alternatif sumber penghasilan dan mempromosikan pola hidup yang lebih sehat.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil: Budidaya Kangkung dalam Baskom
Budidaya kangkung dalam baskom semakin populer di kalangan masyarakat perkotaan karena bisa dilakukan di ruangan yang terbatas. Namun, setiap petani pemula pasti akan mengalami beberapa kesulitan dalam menghasilkan kangkung yang sehat dan subur. Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil budidaya kangkung dalam baskom.
Faktor pertama adalah benih. Penting untuk memilih benih yang berkualitas agar dapat tumbuh dengan baik. Benih kangkung yang baik memiliki kulit yang berwarna cokelat tua dan ukuran yang seimbang. Selain itu, benih yang baik juga memiliki daya kecambah yang tinggi.
Selain benih, faktor kedua adalah media tanam. Pemilihan media tanam harus diperhatikan karena akan mempengaruhi hasil panen kangkung. Media tanam yang bagus untuk budidaya kangkung adalah cocopeat atau serbuk sabut kelapa. Media tanam ini memiliki pori-pori yang baik untuk pertumbuhan akar dan daya tahan air yang tinggi.
Faktor selanjutnya adalah nutrisi. Nutrisi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan kangkung, terutama dalam hal jumlah dan proporsi. Kekurangan nutrisi akan menyebabkan pertumbuhan kangkung yang lambat dan hasil panen yang tidak optimal. Sebaliknya, pemberian nutrisi berlebihan juga akan membahayakan tanaman.
Faktor berikutnya adalah intensitas cahaya. Kangkung membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk pertumbuhannya. Secara umum, intensitas cahaya yang dibutuhkan oleh kangkung adalah 12-16 jam per hari. Kekurangan atau kelebihan intensitas cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil panen kangkung.
Terakhir, faktor kebersihan juga harus diperhatikan. Setelah selesai panen, baskom dan media tanam harus dicuci bersih dan dijemur. Tujuannya agar tidak mengakibatkan pertumbuhan hama dan penyakit pada tanaman kangkung yang akan ditanam selanjutnya.
Read more:
- Budidaya Ikan Hias: Panduan Lengkap untuk Pemula
- Budidaya Buah di Pot: Cara Mudah Menanam Buah di Rumah
- Budidaya Cacing Malang Adam
Demikian adalah beberapa faktor yang mempengaruhi hasil budidaya kangkung dalam baskom. Dalam mengelola budidaya ini, petani perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut agar dapat memperoleh hasil yang optimal secara konsisten.
Persiapan Lahan atau Wadah: Budidaya Kangkung dalam Baskom
Budidaya kangkung dalam baskom merupakan solusi praktis bagi para penggemar sayuran yang ingin menanam tanaman kangkung di rumah mereka. Tanaman kangkung menyukai air dan memiliki sistem akar yang dangkal sehingga jenis tanaman ini sangat cocok ditanam dalam wadah seperti baskom.
Sebelum menanam kangkung dalam baskom, pastikan Anda telah menyiapkan lahan atau wadah dengan benar. Pertama, pilih baskom yang cukup besar untuk menampung bibit kangkung dan media tanam. Gunakan baskom yang terbuat dari bahan plastik atau tanah liat yang tidak mudah pecah.
Kedua, buat lubang drainase pada baskom dengan cara mengebor beberapa lubang pada bagian bawah baskom. Lubang drainase ini berfungsi untuk mengeluarkan sisa air dan mencegah akar kangkung yang busuk.
Setelah itu, isi baskom dengan media tanam yang terdiri atas tanah, pasir, dan kompos dalam jumlah yang sama. Campur media tanam secara merata dan pastikan ketinggian media tanam mencapai 15-20 cm dari bagian bawah baskom.
Sebelum menanam bibit kangkung, airi media tanam hingga akarnya terendam. Setelah itu, tanam bibit kangkung pada media tanam dengan jarak yang cukup antara satu bibit dengan bibit lainnya. Siram bibit kangkung secara rutin setiap hari dan tidak lupa untuk memberi pupuk secara teratur agar pertumbuhan kangkung menjadi maksimal.
Dengan melakukan persiapan lahan atau wadah yang tepat, budidaya kangkung dalam baskom akan menjadi lebih mudah dan menghasilkan panen kangkung yang melimpah. Selamat mencoba!
Pemilihan Bibit atau Benih Budidaya Kangkung dalam Baskom
Pendahuluan
Kangkung menjadi salah satu sayuran yang sangat populer di Indonesia. Biasanya, kangkung dijumpai dalam masakan sayur, soto, kecap, atau digoreng. Tapi bagaimana jika Anda ingin mencoba membudidayakan kangkung sendiri? Caranya sangat mudah, dan bisa dilakukan di baskom atau wadah lainnya. Namun sebelum mulai bercocok tanam, Anda perlu memahami bagaimana memilih bibit atau benih yang baik.
Pemilihan Bibit atau Benih yang Baik
Pemilihan bibit atau benih kangkung yang baik sangat penting untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam budidaya kangkung di baskom. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih bibit atau benih kangkung:
1. Pilih bibit atau benih dengan bentuk dan ukuran yang seragam.
Hal ini akan memudahkan dalam pengaturan tata letak bibit atau benih kangkung dan hasil panen yang seragam juga.
2. Pilih bibit atau benih yang sehat.
Pastikan bibit atau benih tidak memiliki tanda-tanda kerusakan, seperti bercak atau lubang. Benih yang baik biasanya memiliki kulit yang tebal dan tidak mudah pecah.
3. Pilih bibit atau benih yang sejalan dengan musim tanam.
Pemilihan bibit atau benih yang tepat dapat membantu meningkatkan kesempatan untuk sukses dalam bercocok tanam. Pastikan untuk memilih bibit atau benih yang sesuai dengan musim tanam.
Penerapan dalam Budidaya Kangkung di Baskom
Setelah memilih bibit atau benih kangkung yang baik, selanjutnya adalah menerapkannya dalam budidaya kangkung di baskom. Pastikan baskom telah dikeringkan dan berisi media tanam yang subur. Tanam bibit kangkung pada kedalaman 1-2 cm dan dengan jarak minimal 5 cm antara bibit satu dengan yang lainnya. Siram bibit kangkung setiap pagi dan sore hari secara rutin.
Dalam budidaya kangkung di baskom, pemilihan bibit atau benih yang baik sangat mempengaruhi kesuksesan panen kangkung. Penting untuk memilih bibit atau benih kangkung dengan bentuk dan ukuran yang seragam, sehat, dan sejalan dengan musim tanam. Dengan menerapkan tips-tips ini, diharapkan panen kangkung dapat berjalan dengan sukses dan memuaskan.
Pembibitan atau Penyemaian Kangkung dalam Baskom
Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran hijau yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Namun, tidak semua orang bisa menanam kangkung di halaman rumah atau lahan pertanian. Oleh karena itu, Anda bisa mencoba menanam kangkung dalam baskom.
Pertama-tama, siapkan baskom berukuran sedang yang bisa menampung air. Masukkan tanah subur ke dalam baskom secukupnya, kemudian basahi dengan air bersih. Setelah itu, taburkan benih kangkung secukupnya di atas tanah yang sudah disiapkan.
Pastikan benih kangkung terbenam di dalam tanah. Tutup baskom dengan plastik atau kain untuk menjaga kelembaban dan membuat lingkungan yang cocok untuk bibit tumbuh. Taruh baskom di tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Jangan lupa untuk menyiram kangkung setiap hari dengan air bersih. Dalam waktu kurang lebih satu minggu, bibit kangkung akan mulai tumbuh. Anda bisa membuka plastik atau kain penutup baskom agar kangkung bisa tumbuh dengan baik.
Setelah bibit kangkung tumbuh sekitar 5-7 cm, Anda bisa memindahkannya ke baskom yang lebih besar atau tanah yang lebih luas di halaman rumah. Pastikan lingkungan yang diberikan cukup cahaya matahari dan air yang cukup untuk pertumbuhan kangkung.
Dengan mengikuti langkah-langkah pembibitan atau penyemaian kangkung dalam baskom yang tepat, Anda bisa menikmati sayuran hijau segar dan sehat di rumah Anda sendiri. Selamat mencoba!
Perawatan: Budidaya Kangkung dalam Baskom
Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional di Indonesia. Selain itu, kangkung juga dapat ditanam di rumah dengan menggunakan baskom. Budidaya kangkung dalam baskom bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin menanam kangkung sendiri di rumah.
Persiapan Baskom
Sebelum menanam kangkung, pastikan Anda mempersiapkan baskom yang akan digunakan. Pilihlah baskom dengan ukuran sedang, dengan kedalaman kurang lebih 30-40 cm. Pastikan baskom tersebut memiliki lubang di bagian bawah untuk memudahkan pengairan.
Pemilihan Bibit Kangkung
Bibit kangkung bisa Anda beli di toko pertanian terdekat. Pilih bibit yang berkualitas baik agar hasil panen kangkung maksimal. Biasanya bibit kangkung akan ditempelkan dengan media kompos atau tanah di dalam pot.
Teknik Penyiraman
Penyiraman menjadi salah satu kunci dalam budidaya kangkung dalam baskom. Pastikan tanah di dalam baskom selalu lembab, tidak terlalu kering maupun terlalu basah. Lakukan penyiraman setiap 2-3 hari sekali.
Penyuluhan Sinar Matahari
Kangkung membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesisnya. Letakkan baskom kangkung di tempat yang terkena sinar matahari tidak langsung, seperti di bawah pohon yang rimbun atau di samping jendela dengan pencahayaan yang cukup.
Dengan melakukan perawatan yang baik dan benar, budidaya kangkung dalam baskom bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan menghasilkan panen kangkung yang segar untuk dikonsumsi di rumah.
Pengendalian Hama dan Penyakit: Budidaya Kangkung dalam Baskom
Kangkung merupakan salah satu sayuran yang mudah dijumpai di Indonesia, bahkan menjadi menu utama dalam beberapa masakan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, banyak petani yang mencoba menanam kangkung dalam lingkungan baskom. Namun, budidaya kangkung dalam baskom juga memerlukan pengendalian hama dan penyakit yang tepat agar hasil panen tidak terganggu.
Pertama-tama, pastikan baskom tempat menanam kangkung bersih dari kotoran atau benda yang mengandung kontaminasi. Selanjutnya, pilih bibit yang berkualitas dan hindari bibit yang sudah terkena hama atau penyakit. Jangan lupa menyiram tanaman secara teratur dengan air bersih setiap hari. Hal ini akan menjaga kelembapan tanah dan membuat kangkung tumbuh subur.
Namun, ketika musim hujan tiba, kangkung rentan terkena serangan hama seperti ulat, ulat daun, atau kutu putih. Untuk mengatasinya, gunakan bahan organik seperti campuran bawang putih dan air. Anda juga bisa membuat ramuan daun mimba atau daun pepaya untuk menyemprot tanaman agar terhindar dari hama.
Selain hama, penyakit juga sering merusak tanaman kangkung seperti busuk akar dan layu. Sebaiknya, jangan menanam berlebihan dan hindari terlalu banyak menyiram air pada tanaman terutama ketika kondisi baskom sudah terlalu basah. Tanah yang terlalu lembab membuat kangkung menjadi rentan terserang penyakit itu.
Dalam melakukan pengendalian hama dan penyakit gotong royong bersama kelompok tani adalah hal yang sangat berguna. Hal ini dapat mempererat hubungan sosial antara para petani dan juga dapat membantu membuat lingkungan menanam kangkung lebih sehat dan subur.
Pengendalian hama dan penyakit pada kangkung dalam baskom memang memerlukan perhatian ekstra. Namun, dengan cara yang tepat, tanaman kangkung dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan panen yang berkualitas.
Budidaya Kangkung dalam Baskom: Hasil Panen dan Pascapanen
Budidaya Kangkung dalam Baskom
Budidaya kangkung dalam baskom adalah salah satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat perkotaan yang ingin mengonsumsi sayuran segar tanpa khawatir akan kandungan pestisida. Bahan yang diperlukan untuk budidaya kangkung dalam baskom ini tidak terlalu sulit didapatkan dan biayanya juga terjangkau. Cara ini juga cocok untuk dijadikan sebagai alternatif dalam pengembangan pertanian perkotaan yang ramah lingkungan.
Hasil Panen dan Kualitas Kangkung
Setelah melalui proses perawatan dan perumbuhan yang tepat, kangkung bisa dipanen sekitar 20-30 hari setelah ditanam. Hasil panen kangkung dalam baskom cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan hasil panen dalam skala besar, namun kualitasnya tidak kalah baik. Kangkung yang ditanam dalam baskom biasanya lebih segar dan renyah karena terhindar dari kontaminasi pestisida.
Pascapanen dan Pengolahan Kangkung
Setelah dipanen, kangkung harus segera digunakan atau disimpan di tempat yang sesuai agar tetap segar. Kangkung yang sudah dipanen tetap memerlukan perawatan dan penanganan agar tidak busuk atau rusak sebelum digunakan. Kangkung yang masih dalam keadaan segar dapat dipotong dan dimasak sesuai dengan selera, bisa dijadikan sebagai sayur oseng, sayur sop, atau bahkan dijadikan salad yang segar dan sehat.
Budidaya kangkung dalam baskom bisa dijadikan sebagai alternatif bagi masyarakat perkotaan yang ingin mengonsumsi sayuran segar dan sehat tanpa khawatir akan kontaminasi pestisida. Meskipun hasil panennya cenderung sedikit, namun kualitas kangkung yang dihasilkan tentunya tidak kalah baik dengan kangkung yang dipanen dalam skala besar.
Keuntungan dan Manfaat dari Budidaya Kangkung dalam Baskom
Pendahuluan
Budidaya kangkung dalam baskom adalah cara yang efektif untuk memperoleh hasil panen yang lebih baik dan lebih cepat daripada cara budidaya konvensional. Metode ini sangat cocok untuk mereka yang tinggal di perkotaan, di mana lahan terbatas.
Keuntungan dan Manfaat Budidaya Kangkung dalam Baskom
Salah satu keuntungan dari budidaya kangkung dalam baskom adalah efisiensi waktu dan ruang. Budidaya kangkung dalam baskom memungkinkan pengembangan tanaman di ruang yang lebih kecil dan pada skala yang lebih fleksibel. Selain itu, cara ini juga memerlukan waktu yang lebih sedikit untuk memanen tanaman karena tanaman dapat tumbuh lebih cepat.
Manfaat lain adalah kemampuan budidaya kangkung dalam baskom yang mudah bagi petani pemula. Karena budidaya kangkung dalam baskom tidak memerlukan lahan yang luas, baik pemula maupun penanam veteran dapat mencoba cara ini dengan mudah dan cepat.
Budidaya kangkung dalam baskom juga memiliki dampak positif pada lingkungan. Metode ini menggunakan air dan nutrisi yang lebih sedikit secara efektif, sehingga dapat menghemat air dan energi. Selain itu, karena pengembangan tanaman dilakukan dalam rumah atau di tempat yang tertutup, maka tanaman dapat terhindar dari serangan hama atau penyakit yang disebabkan oleh cuaca yang tidak stabil atau kondisi lingkungan yang tidak merata.
Dalam menjalankan budidaya kangkung dalam baskom, terdapat banyak keuntungan bagi para petani atau bahkan bagi mereka yang ingin menanam kangkung di tempat yang terbatas. Selain efektif dalam penghematan waktu dan ruang, cara ini mudah dilakukan oleh pemula dan berdampak positif pada lingkungan.
Tantangan dan Kekurangan dari Budidaya Kangkung dalam Baskom
Keuntungan dan Tantangan Budidaya Kangkung dalam Baskom
Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup populer di Indonesia karena tingkat harga yang terjangkau dan mudah ditemukan. Namun, dalam banyak kasus di mana orang tidak memiliki lahan yang cukup untuk menanam kangkung, budidaya kangkung dalam baskom bisa menjadi alternatif yang berguna. Tidak hanya ramah lingkungan, budidaya kangkung dalam baskom juga dapat menjadi sumber penghasilan bagi beberapa orang. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam budidaya kangkung dalam baskom seperti perawatan tanaman dan jumlah waktu yang diperlukan dalam proses budi daya.
Keterbatasan Ruang
Salah satu masalah utama yang muncul saat menggunakan baskom untuk budidaya kangkung adalah keterbatasan ruang. Proses perkembangan pohon kangkung membutuhkan cukup banyak ruang untuk akarnya, sehingga tidak semua jenis baskom dapat digunakan untuk budidaya kangkung. Selain itu, setelah tanaman mencapai titik tertentu dalam pertumbuhan, mereka membutuhkan lebih banyak air dan nutrisi, sehingga pencegahan penggunakaan baskom yang terlalu kecil sangat penting untuk proses ini.
Kontrol Musuh Tanaman
Musuh utama kangkung dalam budidaya baskom selalu adalah bakteri yang berasal dari air. Tembaga telah terbukti menjadi bahan yang paling efektif untuk membunuh bakteri dalam baskom. Selain itu, kangkung sangat rentan dengan serangkaian penyakit, seperti cendawan dan virus. Penggunaan bahan kimia tidak disarankan dalam kasus ini untuk menghindari dampak negatif dari bahan kimia pada makanan yang dikonsumsi manusia.
Perawatan Tanaman
Budidaya kangkung dalam baskom membutuhkan perawatan yang intensif. Ini bisa melibatkan pemeliharaan akar tanaman dan menjaga suhu air yang stabil. Suhu optimal untuk kangkung berkisar antara 22 dan 35 derajat dalam Fahrenheit. Penyebaran media tumbuh dengan benar juga sangat penting untuk pertumbuhan yang optimal dari kangkung. Banyak petani yang sukses menciptakan teknik mereka sendiri untuk menghasilkan persepsi budidaya kangkung yang dapat meningkatkan hasil panen.
Meskipun budidaya kangkung dalam baskom dapat menghadirkan beberapa tantangan, hal ini dapat menjadi cara yang baik untuk menanam kangkung bagi mereka yang tidak memiliki lahan yang cukup untuk menanam kangkung. Dengan perawatan yang tepat dan penggunaan baskom yang tepat, proses budidaya dapat mencapai hasil yang unggul.
Budidaya Kangkung dalam Baskom, Solusi untuk Teman-Teman Urban yang Ingin Berkebun
Bagi Teman-Teman yang hidup di daerah perkotaan dan ingin berkebun, budidaya kangkung dalam baskom dapat menjadi opsi yang baik. Kangkung yang ditanam dalam baskom akan memberikan hasil yang melimpah sehingga Teman-Teman dapat menikmati hasil kebun sendiri kapanpun.
Mulai budidaya kangkung dalam baskom bisa dengan mudah dilakukan. Siapkan bibit kangkung, baskom, media tanam dan air. Kemudian, rendam bibit kangkung dalam air selama beberapa jam, letakkan bibit di dalam baskom yang telah diisi media tanam dan siram dengan air secukupnya. Tempatkan baskom di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung. Ingat untuk menyirami kangkung setiap hari agar dapat tumbuh dengan sehat dan kuat.
Selain mudah dalam perawatannya, budidaya kangkung dalam baskom juga dapat dilakukan di tempat yang sempit seperti di balkon atau teras rumah. Selain itu, kangkung yang dihasilkan juga segar dan enak karena ditanam dengan tangan sendiri. Tentunya dapat menjadi hobi yang menyenangkan dan menghasilkan.
Jadi, Teman-Teman yang ingin berkebun tapi terkendala lahan atau tempat, coba budidaya kangkung dalam baskom. Mudah dilakukan dan hasilnya melimpah. Bagikan info ini kepada orang lain agar semakin banyak teman-teman kita yang dapat menikmati buah dari kebun sendiri. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.