Budidaya Kangkung di Polybag: Solusi Inovatif untuk Mendukung Pertanian Urban
Sobat Desa yang budiman, pertanian urbani atau kota saat ini semakin populer di Indonesia. Pertanian urbani bertujuan untuk menghasilkan produk pertanian di dalam atau sekitar kota. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, para petani kota mengembangkan teknik-teknik bertani yang cocok bagi kondisi di dalam kota. Salah satu teknik bertani yang paling popular saat ini adalah dengan menggunakan polybag.
Polybag merupakan kantung plastik dengan ukuran yang bervariasi. Tanah, pupuk, dan benih kangkung ditanam di dalam polybag. Teknik penanaman ini sangat cocok untuk petani kota yang memiliki lahan terbatas seperti pekarangan rumah. Selain itu, teknik penanaman ini juga mengurangi risiko serangan hama dan penyakit akibat budidaya dalam ruangan.
Kangkung dipilih karena tanaman tersebut tumbuh cepat dan memiliki harga jual yang cukup tinggi. Selain itu, kangkung juga mudah dipanen dan dapat tumbuh subur dalam kondisi kering maupun basah. Dalam budidaya kangkung di polybag, para petani dapat memanen kangkung setiap 7-10 hari sekali. Dengan demikian, kangkung merupakan pilihan yang ideal bagi petani kota yang ingin mendapatkan hasil panen secara terus menerus dalam waktu yang cukup singkat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara budidaya kangkung di polybag dan manfaatnya bagi petani kota. Selain itu, kita juga akan membahas tentang kendala-kendala yang sering dihadapi oleh petani kota dalam menjalankan budidaya kangkung di polybag. Mari kita simak bersama-sama!
Latar Belakang: Budidaya Kangkung di Polybag
Kangkung merupakan salah satu tanaman sayuran yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Tanaman ini mudah tumbuh dan cocok ditanam di lahan yang sempit, seperti di pekarangan rumah. Namun, dalam budidaya kangkung di lahan terbuka, seringkali terdapat masalah seperti serangan hama dan cuaca yang tidak menentu. Oleh karena itu, muncul inovasi dalam budidaya kangkung dengan menggunakan polybag.
Polybag atau plastik pot merupakan wadah yang terbuat dari bahan plastik yang umumnya berukuran kecil dan dapat digunakan untuk menanam tanaman. Dalam budidaya kangkung menggunakan polybag, tanaman ditanam dalam pot kecil yang berisi media tanam, seperti tanah, pupuk, dan kompos. Kemudian, polybag tersebut ditempatkan di tempat yang strategis, seperti teras ataupun dalam ruangan.
Manfaat yang didapatkan dari budidaya kangkung di polybag antara lain adalah tanaman lebih mudah dirawat dan terhindar dari serangan hama. Selain itu, waktu panen kangkung juga lebih cepat karena pertumbuhannya lebih optimal. Metode ini juga menghemat lahan dan sangat cocok untuk yang memiliki lahan sempit.
Dalam pengembangan budidaya kangkung di polybag, para petani juga melakukan inovasi dengan memberikan nutrisi tambahan, seperti pupuk kandang dan pupuk organik. Dalam budidaya kangkung di polybag, petani juga dapat menentukan kualitas media tanam yang digunakan sehingga dapat memaksimalkan hasil panen.
Dalam kesimpulannya, budidaya kangkung di polybag merupakan cara inovatif dalam membudidayakan tanaman kangkung. Metode ini memiliki banyak manfaat bagi para petani, seperti kemudahan perawatan dan hasil panen yang lebih cepat. Oleh karena itu, diharapkan budidaya kangkung di polybag semakin dikembangkan agar dapat memaksimalkan hasil panen dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Budidaya Kangkung di Polybag
Kangkung menjadi salah satu sayuran favorit di Indonesia karena rasanya yang lezat dan kaya akan nutrisi. Namun, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kangkung yang semakin besar, maka dibutuhkan inovasi dalam budidaya sayuran ini. Salah satu cara yang saat ini sedang populer adalah dengan menggunakan metode budidaya kangkung di polybag.
Polybag adalah kantong plastik besar yang biasanya digunakan untuk membungkus barang. Namun, kini polybag digunakan untuk menanam kangkung secara mudah dan efisien. Metode ini sangat cocok bagi mereka yang ingin menanam kangkung di lahan yang terbatas atau bahkan di dalam rumah.
Pertama-tama, siapkan polybag berukuran 50 x 75 cm dan diamkan selama 2-3 hari sebelum digunakan agar bahan kimia plastiknya tidak beracun. Setelah itu, lubangi polybag dengan jarak 15 x 15 cm dan isi dengan campuran tanah, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan yang sesuai.
Selanjutnya, taburi benih kangkung yang telah direndam dalam air selama semalam ke dalam polybag dengan jarak sekitar 5 cm. Siram bagian atas polybag dengan air dan letakkan di area yang terkena sinar matahari langsung.
Setelah 7-10 hari, bibit kangkung sudah mulai tumbuh dan dapat ditipiskan dengan memanfaatkan salah satu bibit yang tumbuh paling baik. Pertumbuhan kangkung akan baik jika diberi pupuk teratur dan disiram secara teratur.
Dengan metode budidaya kangkung di polybag, penghasilan dari penjualan kangkung dapat meningkat dan mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan sayuran yang sehat. Metode ini juga dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan lahan dan meminimalkan penggunaan air serta pupuk.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Budidaya Kangkung di Polybag
Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup diminati oleh masyarakat Indonesia. Budidaya kangkung di polybag merupakan cara yang efektif bagi petani dengan lahan terbatas. Namun, untuk mendapatkan hasil yang optimal, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan.
Read more:
- Budidaya Microworm untuk Pemberian Pakan Ikan dan Burung
- Manfaat Budidaya Ikan Gurame
- Budidaya Tanaman Obat: Manfaat dan Cara Menanam
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil adalah pemilihan bibit. Bibit yang berkualitas akan memberikan hasil panen yang baik. Bibit yang dipilih harus bebas dari penyakit dan memiliki pertumbuhan yang baik. Selain itu, pemilihan media tanam juga harus diperhatikan. Media tanam yang baik akan memberikan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan kangkung.
Faktor lain yang penting adalah pengelolaan lingkungan yang baik. Suhu dan kelembaban yang tidak sesuai dapat mempengaruhi pertumbuhan kangkung. Suhu optimal untuk pertumbuhan kangkung adalah antara 25-30 derajat Celcius, sedangkan kelembapan udara yang ideal berkisar antara 60-70%. Pemberian sinar matahari juga sangat penting. Kangkung membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis.
Pemberian pupuk juga mempengaruhi hasil budidaya kangkung di polybag. Pemberian pupuk yang cukup dan sesuai akan mempercepat pertumbuhan tanaman serta meningkatkan hasil panen. Pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos sangat dianjurkan untuk digunakan.
Terakhir, faktor pengendalian hama dan penyakit juga harus diperhatikan. Hama dan penyakit dapat menyebar dengan mudah di lahan terbatas seperti dalam budidaya kangkung di polybag. Oleh karena itu pengendalian hama dan penyakit secara teratur sangat penting untuk menjaga kondisi tanaman tetap sehat.
Kesimpulannya, mendapatkan hasil optimal dalam budidaya kangkung di polybag tidaklah sulit. Namun, perlu diperhatikan faktor-faktor penting seperti pemilihan bibit yang baik, pengelolaan lingkungan yang baik, pemberian pupuk yang cukup dan pengendalian hama dan penyakit secara teratur. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, hasil panen yang optimal dapat dicapai.
Persiapan Lahan atau Wadah: Budidaya Kangkung di Polybag
Deskripsi
Kangkung merupakan sayuran yang cukup populer di Indonesia. Budidaya kangkung bisa dilakukan dengan mudah di berbagai tempat, termasuk halaman rumah. Polybag adalah pilihan yang tepat untuk menanam kangkung di halaman rumah yang minim space. Sebelum menanam kangkung di polybag, perlu dilakukan persiapan lahan atau wadah terlebih dahulu.
Persiapan Lahan atau Wadah
Pertama, pilih polybag yang berkualitas dan memiliki ukuran yang sesuai. Polybag dengan ukuran 50×25 cm sudah cukup untuk menanam kangkung. Polybag juga harus memiliki lubang drainase yang cukup besar, agar air bisa keluar dengan lancar dan tidak menyebabkan tanaman membusuk.
Kedua, siapkan media tanam yang baik. Media tanam yang baik bisa terdiri dari pupuk kandang, sekam bakar, dan tanah. Campurkan ketiganya secara merata. Pastikan media tanam yang digunakan cukup kering, tidak lembab, dan tidak berbau amis.
Ketiga, pilih tempat yang cukup terkena sinar matahari. Kangkung membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Pastikan tempat yang dipilih juga memiliki sirkulasi udara yang cukup.
Pemeliharaan Kangkung di Polybag
Setelah menanam kangkung di polybag, lakukanlah pemeliharaan dengan baik. Jangan lupa untuk menyiram tanaman secara teratur dan memberikan pupuk organik setiap dua minggu sekali. Selain itu, potonglah daun yang sudah tua dan rusak untuk mendorong pertumbuhan daun yang baru dan lebih sehat.
Jangan lupa untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman kangkung. Jika diperlukan, gunakan pestisida organik untuk mencegah serangan hama dan penyakit pada tanaman kangkung.
Dengan melakukan persiapan lahan atau wadah dan pemeliharaan yang baik, diharapkan budidaya kangkung di polybag akan berhasil dan menghasilkan kangkung yang sehat dan berkualitas.
Pemilihan Bibit atau Benih untuk Budidaya Kangkung di Polybag
Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat mudah ditemukan di Indonesia. Banyak petani yang memilih untuk menanam kangkung di polybag, karena dapat memudahkan dalam pengaturan lahan dan perawatannya. Namun untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal, pemilihan bibit atau benih yang baik sangatlah penting.
Saat memilih bibit atau benih kangkung untuk ditanam di polybag, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama-tama, pastikan bibit atau benih yang dipilih berasal dari varietas unggul yang memiliki daya tumbuh yang baik. Pilih bibit atau benih yang memiliki batang yang kuat dan tidak cacat.
Selanjutnya, perhatikan ukuran bibit atau benih yang akan dipilih. Pilih bibit atau benih yang berukuran cukup besar, karena bibit atau benih yang kecil akan sulit untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal di dalam polybag.
Penting juga untuk memastikan bibit atau benih yang dipilih bebas dari penyakit atau hama. Hal ini dapat dilihat dari kondisi fisik bibit atau benih yang akan dipilih. Pilih bibit atau benih yang terlihat sehat dan bebas dari kerusakan atau cacat.
Dengan memilih bibit atau benih kangkung yang baik dan berkualitas, Anda akan mendapatkan hasil panen yang lebih maksimal. Selain itu, pemilihan bibit atau benih yang baik juga dapat meminimalisir risiko kerugian akibat gagal panen. Semoga informasi ini bermanfaat bagi semua petani yang ingin mencoba budidaya kangkung di polybag.
Pembibitan atau Penyemaian: Budidaya Kangkung di Polybag
Kangkung atau Ipomoea aquatic merupakan salah satu tanaman sayuran yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Dalam budidaya kangkung, salah satu tahap penting adalah pembibitan atau penyemaian. Cara yang umum dilakukan untuk pembibitan kangkung adalah dengan menanamnya di polybag.
Polybag yang digunakan untuk budidaya kangkung perlu diayak terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menyaring bahan yang tidak diinginkan, seperti batu dan sampah yang mungkin terdapat dalam tanah. Setelah itu, polybag diisi dengan campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir.
Bibit kangkung yang sudah disiapkan kemudian ditanam secara merata di polybag. Pastikan bibit ditanam pada kedalaman yang tepat, yaitu sekitar 1-2 cm dari permukaan tanah. Selanjutnya, tanaman kangkung perlu disiram agar bibit dapat tumbuh dengan sehat dan optimal.
Setelah bibit tumbuh, perlu dilakukan pemupukan rutin setiap 2-3 minggu sekali. Pemupukan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman agar tumbuh lebih cepat dan berkualitas. Selain itu, jangan lupa untuk memeriksa dan mengontrol pertumbuhan hama dan penyakit pada tanaman kangkung.
Dalam waktu sekitar 3-4 minggu, kangkung di polybag sudah siap panen. Selamat mencoba budidaya kangkung di polybag dan semoga sukses!
Perawatan: Budidaya Kangkung di Polybag
Kangkung merupakan sayuran yang mudah tumbuh dan memiliki banyak kandungan nutrisi. Budidaya kangkung di polybag merupakan salah satu cara yang efektif untuk menghasilkan kangkung yang sehat dan berkualitas. Berikut adalah langkah-langkah perawatan budidaya kangkung di polybag yang perlu diperhatikan.
Pertama, persiapkan bahan untuk membuat polybag yang akan digunakan sebagai tempat menanam kangkung. Polybag dapat dibuat dari bahan yang mudah didapat seperti plastik atau kain bekas yang telah dijahit dan diberi lubang untuk drainase.
Kedua, isi polybag dengan media tanam yang terdiri dari tanah dan pupuk kandang atau kompos untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman. Pastikan kelembapan media tanam terjaga dengan selalu menyiraminya dan memastikan drainase yang baik agar air tidak menggenang di dalam polybag.
Ketiga, pilih bibit kangkung yang sehat dan berkualitas untuk ditanam. Tanam bibit kangkung di dalam polybag dengan jarak sekitar 10 cm untuk memastikan tanaman tidak saling bertumbuh mengganggu.
Keempat, lakukan pemangkasan pada bagian daun yang menguning dan cabut tanaman kangkung yang sudah tidak produktif dan sudah berbunga. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan produksi kangkung yang lebih baik.
Kelima, beri nutrisi tambahan berupa pupuk cair yang diberikan setiap 2 minggu sekali. Pupuk cair dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan alami seperti daun jati atau kulit pisang yang telah difermentasi.
Dengan mengikuti langkah-langkah perawatan budidaya kangkung di polybag yang tepat, diharapkan dapat menghasilkan kangkung yang sehat dan berkualitas dengan produktivitas yang tinggi.
Pengendalian hama dan penyakit: budidaya kangkung di polybag
Budidaya kangkung di polybag merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan sayur-sayuran bagi keluarga yang tinggal di perkotaan. Namun, budidaya ini juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit yang dapat mengancam kesehatan tanaman dan hasil panennya. Untuk itu, diperlukan pengendalian hama dan penyakit yang tepat agar budidaya kangkung di polybag dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan produktivitas yang tinggi.
Pengendalian Hama
Hama yang sering menyerang kangkung adalah ulat daun, walang sangit, dan kutu daun. Untuk mengendalikan populasi hama tersebut, dapat dilakukan dengan cara memberikan hama pengendali alami seperti predator serangga yang memangsa hama, seperti kumbang dan kepik hijau. Selain itu, membuat jebakan berupa potongan batang pisang atau pepaya yang dilumuri getah pepaya juga dapat membantu mengurangi keberadaan hama tersebut.
Pengendalian Penyakit
Penyakit yang sering menyerang kangkung adalah layu bakteri dan busuk akar. Untuk mencegah penyakit, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan polibag kangkung tidak ada yang bocor dan mendapatkan sinar matahari yang cukup. Selain itu, penggunaan pupuk organik berupa kompos dan perlakuan pembasahan daun dengan air yang sudah dicampur kapur dan garam juga dapat membantu mencegah serangan penyakit.
Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara yang relatif mudah dan efektif jika diaplikasikan dengan benar. Dengan adanya pengendalian yang tepat, budidaya kangkung di polybag dapat menghasilkan produk sayuran yang sehat dan segar, serta mampu memenuhi kebutuhan pangan keluarga di perkotaan.
Hasil Panen dan Pascapanen: Budidaya Kangkung di Polybag
Pendahuluan
Budidaya kangkung di polybag menjadi salah satu alternatif bagi petani yang menginginkan hasil yang lebih cepat dan lebih menghasilkan. Polybag itu sendiri mempermudah pemindahan tanaman dan pengendalian yang lebih mudah. Setelah melakukan kegiatan budidaya kangkung di polybag, tentunya petani akan mendapatkan hasil panen yang cukup memuaskan.
Hasil Panen
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil panen kangkung di polybag, seperti pemilihan bibit, media tanam dan pengendalian hama. Biasanya, hasil panen kangkung di polybag dapat mencapai hingga 4-5 kali lipat dari budidaya konvensional yang dilakukan di lahan terbuka. Satu polybag umumnya dapat menghasilkan 1,5 – 2 kg kangkung segar setiap 25-30 hari.
Pascapanen
Setelah melakukan panen kangkung di polybag, langkah selanjutnya adalah melakukan pascapanen. Pada tahap ini, petani perlu menjaga kebersihan pada area budidaya untuk mempersiapkan tanaman yang baru. Sampah organik akibat pemotongan kangkung harus segera dikumpulkan dan dibuang ke lokasi sampah organik. Kemudian, polybag perlu dicuci dan disinfeksi dengan larutan cairan disinfektan untuk meminimalkan kontaminasi bakteri dan jamur.
Dalam budidaya kangkung di polybag, pascapanen yang tepat akan membuat produk kangkung unggul dan tetap segar dalam waktu yang lebih lama. Alhasil, dapat meningkatkan nilai pasaran dan keuntungan bagi petani.
Budidaya kangkung di polybag memiliki hasil panen yang lebih cepat dan menghasilkan. Selain itu, pascapanen yang tepat akan memastikan kualitas kangkung tetap terjaga dan tidak mudah rusak. Dalam hal ini, pemilihan bibit, media tanam, dan pengendalian hama menjadi kunci keberhasilan dalam budidaya kangkung di polybag.
Keuntungan dan Manfaat dari Budidaya Kangkung di Polybag
Pengantar
Budidaya kangkung di polybag adalah sebuah metode budidaya tanaman kangkung yang dilakukan dengan menanamkan benih kangkung pada polybag yang berisi campuran tanah, pupuk, dan pasir. Budidaya kangkung di polybag menjadi pilihan bagi para petani karena memiliki banyak keuntungan dan manfaat.
Keuntungan
Salah satu keuntungan dari budidaya kangkung di polybag adalah dapat ditanam di lahan yang sempit dan tidak membutuhkan banyak air. Polybag dapat ditempatkan di teras, halaman rumah, atau bahkan di atap rumah, sehingga dapat menghemat lahan yang harus disediakan jika ditanam di lahan yang lebih luas.
Selain itu, budidaya kangkung di polybag juga lebih mudah dalam pemeliharaan. Hasil panen pun lebih stabil karena bibit kangkung yang ditanam sudah diberikan pupuk yang cukup. Hal ini tentunya juga mengurangi biaya produksi serta meningkatkan keuntungan bagi para petani.
Manfaat
Budidaya kangkung di polybag juga memiliki manfaat kesehatan bagi konsumennya. Kangkung mengandung banyak vitamin dan mineral seperti kalsium, vitamin A, dan vitamin C. Selain itu, kangkung juga memiliki kandungan air yang tinggi sehingga baik untuk menjaga kesehatan tubuh.
Manfaat lainnya adalah sebagai pakan ternak. Daun kangkung dapat diberikan kepada ternak, baik itu ayam, bebek, ataupun ikan. Hal ini akan meningkatkan kesehatan ternak dan mengurangi biaya pakan peternakan.
Budidaya kangkung di polybag memiliki banyak keuntungan dan manfaat bagi para petani serta konsumen. Metode budidaya ini dapat diaplikasikan di lahan yang sempit, mudah dalam pemeliharaan, dan meningkatkan hasil panen. Selain itu, kangkung mengandung banyak vitamin dan mineral serta baik untuk kesehatan tubuh dan pakan ternak. Dengan demikian, budidaya kangkung di polybag dapat menjadi alternatif yang menjanjikan bagi petani dan konsumen yang peduli akan kesehatan dan lingkungan.
Tantangan dan Kekurangan dari Budidaya Kangkung di Polybag
Budidaya kangkung di dalam polybag saat ini semakin populer sebagai alternatif untuk menanam kangkung secara konvensional. Namun, seperti halnya dengan metode budidaya lainnya, ada beberapa tantangan dan kekurangan yang harus dihadapi oleh para petani.
Salah satu tantangan terbesar dalam budidaya kangkung di polybag adalah pengaturan drainase. Polybag yang tidak memiliki lubang drainase yang memadai dapat menyebabkan perakaran kangkung menjadi tergenang dan membusuk. Selain itu, penggunaan media tanam yang kurang berkualitas juga dapat menyebabkan sistem drainase yang buruk, memicu kemunculan cendawan dan serangga hama.
Selain masalah drainase, budidaya kangkung di polybag juga memiliki kekurangan dalam segi kapasitas produksi. Keterbatasan ruang dalam polybag membatasi ketersediaan nutrisi dan air untuk setiap tanaman. Terkadang kangkung yang ditumbuhkan di dalam polybag juga dapat mengalami stunting karena terlalu padat sehingga tidak dapat tumbuh dengan optimal.
Namun, despite these challenges, budidaya kangkung di polybag juga memiliki kelebihan. Salah satunya adalah kemudahan dalam pemeliharaan. Budidaya kangkung di polybag memungkinkan petani untuk menanam sayuran dengan cara yang bersih dan efisien. Selain itu, karena tanaman ditinggikan, budidaya kangkung di polybag juga mengurangi risiko serangan hama dan penyakit.
Secara keseluruhan, budidaya kangkung di polybag memiliki tantangan dan kekurangan yang perlu diperhatikan oleh para petani. Namun, dengan pengaturan yang baik dan pemilihan media tanam yang tepat, budidaya kangkung di polybag dapat menjadi alternatif yang menjanjikan bagi penghasilan mereka.
Kangkung di Polybag, Budidaya yang Mudah dan Menyenangkan
Bagi para pecinta sayuran, tentu sudah tidak asing lagi dengan kangkung. Sayuran yang banyak digunakan dalam masakan Indonesia ini memang memiliki rasa yang enak dan kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, tahukah Anda bahwa budidaya kangkung di polybag juga bisa dilakukan dengan mudah?
menanam kangkung di polybag bisa menjadi pilihan bagi mereka yang memiliki halaman rumah yang terbatas atau bahkan tidak memiliki lahan sama sekali. Cukup siapkan polybag berukuran sedang, media tanam yang cukup, dan bibit kangkung, maka Anda sudah siap memulai budidaya ini.
Cara menanam kangkung di polybag cukup mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Pertama-tama, siapkan polybag dan tutupi lubang pembuangan airnya. Selanjutnya, isi polybag dengan campuran tanah dan pupuk organik hingga penuh, lalu siram dengan air.
Tanam bibit kangkung di tengah-tengah polybag, dan pastikan bibit tersebut terbenam dalam tanah hingga akarnya tertutupi sepenuhnya. Setelah penanaman, siram bibit secara teratur dan pastikan air tidak menggenang di dalam polybag.
Dalam waktu kurang lebih 2-3 minggu, Anda sudah bisa memanen kangkung yang tumbuh subur di dalam polybag tersebut. Jangan lupa untuk selalu merawat tanaman kangkung secara rutin dengan memberikan pupuk organik yang cukup serta menjaga kelembapan tanah agar tetap ideal.
Mulailah menanam kangkung di polybag dan rasakan sensasi kepuasan tersendiri saat bisa memanen sayuran segar yang Anda tanam sendiri. Selain itu, dengan budidaya kangkung di polybag, Anda juga ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan hidup dengan meminimalisir penggunaan lahan secara berlebihan.
Bagikan info ini kepada teman atau keluarga Anda yang juga tertarik untuk menanam kangkung di polybag. Jangan ragu untuk mencoba dan berkreasi sendiri dengan budidaya sayuran di rumah.