Budidaya Mangga Lalijiwo

Budidaya Mangga Lalijiwo

Salam Sobat Desa, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan mangga Lalijiwo. Mangga Lalijiwo atau yang juga dikenal dengan nama Gandaria, merupakan buah yang banyak ditemukan di wilayah Indonesia, terutama di daerah Jawa Timur. Buah ini memiliki rasa yang manis, buahnya cukup besar dan juga memiliki kadar serat yang tinggi, sehingga sangat baik untuk pencernaan manusia.

Budidaya mangga Lalijiwo merupakan salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. Hal ini disebabkan karena buah ini memiliki permintaan yang tinggi di pasaran, baik untuk kebutuhan pasar lokal maupun ekspor. Mangga Lalijiwo sendiri dapat dibudidayakan di berbagai jenis lahan seperti lahan kering, dataran rendah, atau dataran tinggi.

Namun, sebelum menggeluti usaha budidaya mangga Lalijiwo, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal tersebut diantaranya adalah pemilihan bibit yang baik, pemilihan lahan yang sesuai, perawatan yang tepat, serta perlakuan pasca panen yang benar. Jika semua faktor ini dapat diperhatikan dengan baik, maka buah mangga Lalijiwo yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang baik dan siap untuk dijual di pasaran.

Selain sebagai peluang bisnis, budidaya mangga Lalijiwo juga dapat membantu memperkuat perekonomian masyarakat lokal. Dengan budidaya mangga Lalijiwo yang baik, produk buah yang dihasilkan dapat dipasarkan ke wilayah lain, sehingga dapat membawa dampak positif bagi pengembangan perekonomian di daerah tersebut.

Dalam makalah ini, kita akan membahas secara lebih detail mengenai budidaya mangga Lalijiwo. Kita akan membahas mulai dari latar belakang, tahapan budidaya, hingga pengelolaan pasca panen. Semoga makalah ini dapat membantu kalian yang tertarik untuk menggeluti usaha budidaya mangga Lalijiwo.

Latar Belakang: Budidaya Mangga Lalijiwo

Budidaya mangga Lalijiwo menjadi populer di Indonesia karena mangga ini memiliki rasa manis dan aroma yang khas. Mangga Lalijiwo berasal dari kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Konon, nama Lalijiwo berasal dari sebutan masyarakat setempat yang menggambarkan rasa buah mangga ini yang manis seperti madu. Selain itu, kekokohan pohon mangga Lalijiwo yang tidak mudah roboh juga menjadi daya tarik bagi para petani.

Proses budidaya mangga Lalijiwo membutuhkan perawatan yang ekstra ketat karena jenis mangga ini termasuk varietas langka dan rentan terhadap serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Sehingga cara penanganan dan pemeliharaannya perlu dilakukan secara benar dan cermat. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, petani biasanya melakukan pemupukan menggunakan pupuk organik dan mengontrol kadar kelembaban tanah setiap harinya.

Keunikan mangga Lalijiwo dipercayai mampu meningkatkan nilai jual dan keuntungan bagi para petani. Selain itu, tanaman ini juga menjadi alternatif yang menarik bagi kawasan pertanian di Jawa Tengah yang selama ini dikenal sebagai penghasil tanaman padi. Dengan budidaya mangga Lalijiwo, petani dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan mengembangkan produktivitas pertanian di wilayah mereka.

Meskipun masih tergolong sebagai tanaman langka, semakin banyak orang yang tertarik untuk memulai budidaya mangga Lalijiwo. Hal ini terlihat dari meningkatnya permintaan pasar dan minat investor untuk melakukan investasi pada usaha budidaya mangga Lalijiwo. Diharapkan, dengan perkembangan tren ini, budidaya mangga Lalijiwo mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Budidaya Mangga Lalijiwo

Mangga Lalijiwo atau yang sering juga disebut sebagai Mangga Madu, adalah salah satu jenis mangga lokal yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Buah ini memiliki bentuk yang bulat dan memiliki kulit berwarna hijau kekuningan saat matang, serta daging buah yang manis dan lembut.

Untuk membudidayakan mangga Lalijiwo, dibutuhkan lahan yang cukup luas dengan tanah yang gembur, cukup air dan sinar matahari yang cukup. Proses penanaman dimulai dengan mempersiapkan bibit yang berasal dari hasil okulasi. Setelah bibit siap, maka lakukan penanaman dengan jarak tanam sekitar 8×8 meter.

Pemeliharaan juga menjadi hal penting dalam budidaya mangga Lalijiwo. Proses ini meliputi pemangkasan, penyiraman, penyemprotan pestisida, dan pemupukan. Pemangkasan dapat dilakukan sekitar dua kali setahun setelah musim panen habis, serta penyiraman yang cukup dan pemupukan yang tepat.

Mangga Lalijiwo biasanya memasuki masa panen pada bulan Januari hingga Maret. Buah mangga dapat dipetik saat kulitnya sudah berwarna kuning cerah. Buah ini juga cocok dikonsumsi langsung atau diolah menjadi berbagai macam olahan makanan dan minuman.

Dengan persiapan dan perawatan yang tepat, budidaya mangga Lalijiwo bisa menjadi sumber penghasilan yang potensial bagi petani dan dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan di masa depan. Demikianlah penjelasan tentang budidaya mangga Lalijiwo, semoga bermanfaat.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Budidaya Mangga Lalijiwo

Mangga Lalijiwo merupakan salah satu jenis mangga yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Namun, untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh petani dalam budidaya mangga Lalijiwo. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi hasil budidaya mangga Lalijiwo.

Pertama, faktor iklim merupakan hal yang sangat penting dalam produksi mangga Lalijiwo. Tanaman ini memerlukan sinar matahari yang cukup, curah hujan yang sesuai, serta temperatur yang stabil agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kondisi cuaca yang ekstrem seperti banjir atau kekeringan dapat mempengaruhi kualitas hasil panen dari tanaman ini.

Read more:

Kedua, pemilihan bibit yang berkualitas juga mempengaruhi hasil panen. Petani perlu memilih bibit mangga Lalijiwo yang sehat dan bebas dari penyakit, serta tahan terhadap hama dan cuaca ekstrem. Bibit yang buruk dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi produktivitas mangga Lalijiwo.

Ketiga, penggunaan pupuk yang tepat sangat dibutuhkan dalam budidaya mangga Lalijiwo. Tanaman ini memerlukan nutrisi yang cukup untuk tumbuh secara optimal. Pemakaian pupuk yang berlebih dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan mengurangi kualitas hasil panen, sedangkan penggunaan pupuk yang kurang dapat menyebabkan tanaman menjadi kurang subur dan mudah terserang penyakit.

Keempat, teknik pemeliharaan tanaman yang baik juga mempengaruhi hasil panen mangga Lalijiwo. Teknik pemangkasan dan pembersihan gulma dapat membantu tanaman untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Selain itu, perlunya penanganan yang cepat dan tepat dalam mengatasi hama dan penyakit tanaman agar tanaman terhindar dari kerusakan.

Dalam rangka mencapai hasil panen yang optimal, petani perlu memperhatikan beberapa faktor di atas. Dengan penerapan teknik budidaya yang tepat, diharapkan bahwa budidaya mangga Lalijiwo dapat memberikan hasil yang maksimal bagi petani dan masyarakat Indonesia secara umum.

Persiapan Lahan Budidaya Mangga Lalijiwo

Budidaya mangga lalijiwo membutuhkan persiapan lahan yang tepat agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memilih lokasi yang cocok untuk menanam mangga lalijiwo. Pastikan lahan memiliki akses yang mudah dijangkau, tidak tergenang air, dan memiliki ketersediaan air yang cukup sepanjang tahun.

Setelah memilih lokasi yang tepat, selanjutnya adalah mempersiapkan lahan dengan membersihkan semua rumput liar dan sampah yang ada di sekitar. Kemudian, lakukan penggemburan tanah dan pembuatan bedengan agar tanah memiliki drainase yang baik dan tidak terlalu padat.

Setelah lahan dipersiapkan, langkah selanjutnya adalah menambahkan pupuk ke dalam tanah. Pilih pupuk yang tepat dan buatlah lubang-lubang pada bedengan agar pupuk dapat meresap ke dalam tanah dengan baik. Selain itu, tambahkan juga kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah yang longgar.

Setelah tanah siap, selanjutnya adalah mempersiapkan wadah untuk menanam bibit mangga lalijiwo. Pilihlah wadah yang sesuai dengan ukuran bibit dan pastikan memiliki lubang drainase yang cukup untuk menghindari genangan air. Siapkan juga media tanam yang terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang, dan serbuk gergaji.

Dengan persiapan lahan dan wadah yang tepat, budidaya mangga lalijiwo dapat dilakukan dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas. Lakukan perawatan tanaman secara teratur dan pastikan kebutuhan air dan nutrisi terpenuhi untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Pemilihan Bibit atau Benih: Budidaya Mangga Lalijiwo

Mangga lalijiwo merupakan salah satu jenis mangga yang menjadi primadona para petani di Indonesia. Buah mangga lalijiwo memiliki rasa yang manis dan memiliki kadar gula yang cukup tinggi sehingga menjadi sangat disukai oleh masyarakat. Namun, untuk bisa mendapatkan hasil panen yang baik, dibutuhkan bibit atau benih yang berkualitas.

Pemilihan bibit atau benih merupakan hal yang sangat penting dalam budidaya mangga lalijiwo. Ketika memilih bibit atau benih, pastikan untuk memilih bibit atau benih yang berasal dari pohon mangga lalijiwo yang sehat dan produktif. Sebab, bibit atau benih yang berasal dari pohon yang sehat dan produktif, menghasilkan keturunan yang sehat dan produktif pula.

Selain itu, bibit atau benih yang dipilih harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Pertama, memiliki batang yang kuat dan tidak berlubang. Kedua, daun dan tunas bibit atau benih harus dalam kondisi yang sehat serta tidak memiliki jamur atau virus yang dapat merusak tanaman. Ketiga, bibit atau benih harus memiliki akar yang kuat dan bagus, sehingga mampu menyerap air dan nutrisi dengan baik.

Sebelum memulai proses tanam, bibit atau benih yang telah dipilih perlu diperiksa kembali. Pastikan tidak ada tanda-tanda kerusakan atau penyakit pada bagian akar, batang, daun, dan tunas bibit atau benih. Jika ada, sebaiknya bibit atau benih tersebut tidak digunakan untuk ditanam.

Dalam kesimpulannya, pemilihan bibit atau benih yang berkualitas sangat penting dalam budidaya mangga lalijiwo. Pastikan untuk memilih bibit atau benih yang berasal dari pohon yang sehat dan produktif, serta memiliki ciri-ciri bibit atau benih yang baik. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan hasil panen mangga lalijiwo Anda.

Pembibitan atau Penyemaian: Budidaya Mangga Lalijiwo

Mangga Lalijiwo dapat tumbuh subur di dataran rendah sampai dengan dataran tinggi yang memiliki ketinggian hingga lebih dari 800 mdpl. Untuk menghasilkan buah yang berkualitas, tahap awal yang harus diperhatikan dalam budidaya mangga Lalijiwo adalah pembibitan atau penyemaian.

Pembibitan dilakukan dengan menggunakan biji yang sudah bersih dari daging buah. Biji ini diambil dari buah mangga yang sudah matang. Cedera pada kulit dan daging buah disarankan tidak terjadi agar benih tidak terkontaminasi oleh jamur dan bakteri.

Benih kemudian ditanam dalam polybag dengan campuran tanah, pupuk kandang, dan abu sekam dengan perbandingan tertentu yang disesuaikan dengan kondisi lahan. Penyiraman secara teratur dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah dan kecukupan pasokan air.

Setelah kira-kira 1 bulan dari tanam, bibit sudah dapat dipindahkan ke lahan pembibitan yang lebih besar. Bibit yang dipilih sebaiknya yang sehat dan mempunyai batang yang cukup besar dan kuat. Garis miring pada ruas batang di atas bibit harus jelas, tanpa cacat.

Setelah bibit dipindahkan ke lahan pembibitan yang lebih besar, perawatan yang teratur dan penyiraman yang cukup menjadi penting untuk memastikan bibit tumbuh subur dan kuat. Setelah mencapai ukuran tertentu, bibit dapat dipindahkan ke lahan penanaman utama.

Dalam melakukan penyemaian mangga Lalijiwo, perlu diperhatikan bahwa waktu terbaik untuk melakukan penyemaian adalah pada musim kemarau. Tanah perlu diolah secara baik dan diberi pupuk organik untuk menghasilkan tanaman yang subur dan berkualitas. Penyiraman secara teratur dapat membantu menjaga kelembaban tanah dan menciptakan kondisi yang baik bagi perkembangan bibit.

Dengan melakukan pembibitan dan penyemaian yang benar, maka diharapkan akan menghasilkan bibit unggul yang siap ditanam dan menghasilkan mangga Lalijiwo yang berkualitas.

Perawatan: Budidaya Mangga Lalijiwo

Mangga lalijiwo merupakan jenis mangga khas dari Mojokerto, Jawa Timur. Buah mangga ini memiliki rasa manis dan aroma yang khas sehingga banyak diminati. Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, perlu adanya perawatan yang tepat pada pohon mangga tersebut. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya mangga lalijiwo.

Pertama, pilihlah jenis bibit yang baik dan sehat. Bibit sebaiknya berasal dari pohon yang telah menghasilkan buah yang baik. Setelah itu, bibit perlu diaklimatisasi terlebih dahulu sebelum ditanam di lahan yang sudah siap.

Kedua, pastikan lahan yang digunakan memiliki drainase yang baik dan tidak tergenang air. Air yang berlebihan dapat membuat akar menjadi busuk dan merusak pertumbuhan pohon. Selain itu, tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang untuk memperbaiki kualitas tanah.

Ketiga, lakukan pemotongan ranting atau cabang yang tidak produktif dan tidak diperlukan. Hal ini akan mempercepat pertumbuhan pohon dan memaksimalkan hasil panen. Pemotongan sebaiknya dilakukan setelah musim panen berakhir.

Keempat, pastikan serangan hama dan penyakit di atas pohon dapat diatasi dengan baik. Cek secara berkala kondisi pohon dan tangani dengan tindakan yang tepat apabila ditemukan hama atau penyakit di atas pohon.

Demikianlah beberapa hal penting dalam perawatan budidaya mangga lalijiwo. Dengan perawatan yang baik, diharapkan pohon mangga lalijiwo dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilkan buah yang lezat.

Mangga Lalijiwo memiliki kualitas yang sangat baik sehingga sangat diminati oleh para pecinta buah mangga. Akan tetapi, budidaya mangga Lalijiwo dapat terganggu oleh serangan hama dan penyakit yang dapat merusak pertumbuhannya. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya pengendalian hama dan penyakit yang baik dan benar.

Untuk pengendalian hama, biasanya dilakukan dengan cara penyemprotan pestisida. Namun, hal ini harus dilakukan secara teratur dan dengan dosis yang tepat agar tidak merusak tumbuhan dan buah mangga tersebut. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan cara melakukan sanitasi lingkungan sekitar. Setiap daun kering atau buah yang jatuh harus segera dibersihkan agar tidak menjadi tempat perkembangan hama.

Selain hama, penyakit juga sering menyerang budidaya mangga Lalijiwo. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian penyakit dengan melakukan tindakan pencegahan, seperti melakukan pemangkasan cabang yang terinfeksi serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Selain itu, juga perlu dilakukan tindakan pengobatan dengan menggunakan fungisida dan insektisida yang sesuai dan aman untuk lingkungan.

Dalam pengendalian hama dan penyakit pada budidaya mangga Lalijiwo, diperlukan kehati-hatian dan ketelitian dalam penggunaan pestisida dan fungisida. Hal ini dikarenakan, jika salah dalam dosis dan waktu penggunaannya maka dapat merusak pertumbuhan buah mangga tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengamatan terhadap kondisi tumbuhan secara berkala untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit.

Dalam kesimpulannya, pengendalian hama dan penyakit pada budidaya mangga Lalijiwo perlu dilakukan secara teratur dan dengan cara yang benar. Hal ini dapat dilakukan melalui penyemprotan pestisida, sanitasi lingkungan, pemangkasan cabang yang terinfeksi, serta penggunaan fungisida dan insektisida yang tepat. Semua tindakan pengendalian ini dapat membantu mempertahankan kualitas dan produksi buah mangga Lalijiwo yang baik dan berkualitas tinggi.

Hasil Panen dan Pascapanen: Budidaya Mangga Lalijiwo

Mangga lalijiwo merupakan salah satu jenis mangga yang memiliki rasa manis dan aroma yang khas. Budidaya mangga lalijiwo saat ini semakin populer karena permintaan pasar yang terus meningkat. Seperti budidaya tanaman lainnya, panen mangga lalijiwo adalah tahapan penting dan menentukan keberhasilan budidaya tersebut.

Hasil panen mangga lalijiwo umumnya dipetik pada umur 3 hingga 4 bulan setelah berbunga. Buah-buah mangga yang sudah matang biasanya dikenali dari kulitnya yang mulai berubah warna dan ukurannya yang semakin membesar. Hasil panen yang baik ditandai dengan buah-buah yang memiliki ukuran seragam dan serta kualitas daging buah yang optimal. Oleh karena itu, petani sebaiknya memilih waktu panen yang tepat dan menggunakan teknik pemetikan yang benar agar diperoleh hasil yang optimal.

Setelah panen, masa pascapanen merupakan tahapan yang tak kalah penting dalam budidaya mangga lalijiwo. Masa pascapanen ini meliputi penanganan buah, pemilahan dan pengemasan, serta pemasaran. Pembuangan buah yang cacat dan proses pemilahan yang baik akan membantu menjaga kualitas buah yang baik dan meningkatkan daya tahan buah dari serangan hama dan penyakit.

Dalam pemasaran buah mangga lalijiwo, petani dapat memanfaatkan jalur distribusi yang terbuka seperti pasar tradisional atau melalui jalur distribusi online. Pemasaran yang baik akan membantu meningkatkan keuntungan yang diperoleh dari budidaya mangga lalijiwo.

Secara keseluruhan, budidaya mangga lalijiwo merupakan peluang bisnis yang menjanjikan dengan hasil panen dan pascapanen yang optimal. Diperlukan tekad dan ketekunan dari para petani dalam menjalani seluruh tahapan budidaya ini sehingga dapat menghasilkan buah mangga lalijiwo yang berkualitas dan memenuhi permintaan pasar.

Keuntungan dan Manfaat dari Budidaya Mangga Lalijiwo

Mangga lalijiwo adalah salah satu varietas mangga unggulan yang berasal dari Jawa Timur. Budidaya tanaman ini menjanjikan sejumlah keuntungan dan manfaat yang bisa dirasakan baik oleh petani maupun konsumen.

Pertama-tama, keuntungan dari budidaya mangga lalijiwo adalah hasil panen yang melimpah. Mangga ini memiliki ukuran yang cukup besar dengan rasa yang manis dan sedikit asam. Selain itu, mangga lalijiwo juga tahan terhadap penyakit, sehingga produksinya bisa lebih stabil dan konsisten.

Manfaat lain dari budidaya mangga lalijiwo adalah sebagai sumber penghasilan yang menguntungkan bagi petani. Dengan produksi yang stabil dan harga yang cukup tinggi, mangga lalijiwo bisa menjadi sumber pendapatan tambahan yang bernilai ekonomi tinggi bagi petani.

Selain itu, mangga lalijiwo juga memiliki manfaat kesehatan yang baik bagi tubuh manusia. Mangga ini mengandung banyak vitamin yang diperlukan oleh tubuh, seperti vitamin A, C, dan E. Selain itu, mangga juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan serta antioksidan yang bisa membantu mencegah penyakit.

Dengan keuntungan dan manfaat yang dimilikinya, budidaya mangga lalijiwo adalah pilihan yang baik bagi petani yang ingin meningkatkan produksi dan pendapatan. Demikian pula bagi konsumen, mangga lalijiwo bisa menjadi pilihan yang sehat dan lezat sebagai buah favorit.

Tantangan dan Kekurangan dari Budidaya Mangga Lalijiwo

Budidaya mangga lalijiwo menjadi salah satu preferensi petani dalam mengembangkan usaha perkebunan. Mengingat tanah di Indonesia sangat subur dan cocok untuk ditanami mangga. Meski begitu, budidaya mangga lalijiwo memiliki tantangan dan kekurangan sendiri.

Tantangan pertama dalam budidaya mangga lalijiwo adalah serangan hama dan penyakit. Seperti hama ulat dan jamur yang akan merusak buah mangga. Perlunya pengendalian hama dan penyakit pada mangga secara rutin dan tanggap akan mempengaruhi kualitas dan hasil panen.

Kedua, budidaya mangga lalijiwo membutuhkan perawatan yang intensif. Penyiraman, pemangkasan, dan pemupukan harus dilakukan dengan baik demi menghasilkan buah berkualitas dan panen yang melimpah. Kurangnya perawatan akan mengurangi produktivitas dan kualitas dari buah mangga yang dihasilkan.

Kekurangan utama dalam budidaya mangga lalijiwo adalah waktu panen yang relatif lama yakni sekitar 4-5 tahun. Hal ini dapat menghambat pengembangan usaha perkebunan dan keuangan petani yang menginvestasikan modal pada budidaya ini.

Namun, tidak semua hal buruk dalam budidaya mangga lalijiwo. Dalam perkembangannya, budidaya mangga lalijiwo tetap mempunyai peluang yang baik. Seiring waktu, petani dapat menemukan solusi untuk mengatasi tantangan dan kekurangan yang ada. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan hasil panen yang berkelanjutan.

Dalam rangka mengembangkan budidaya mangga lalijiwo, peran serta pemerintah dalam memberikan bantuan seperti bibit dan pelatihan bagi petani sangat penting. Diharapkan dengan adanya bantuan dan kerjasama antara petani dan pemerintah, budidaya mangga lalijiwo dapat semakin berkembang dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Kesimpulan: Budidaya Mangga Lalijiwo

Budidaya Mangga Lalijiwo menjadi salah satu pilihan menarik bagi para petani di Indonesia. Selain memiliki rasa yang manis dan tekstur daging buah yang empuk, Lalijiwo juga mempunyai tingkat ketahanan yang cukup baik terhadap beberapa jenis penyakit.

Cara menanamnya juga relatif mudah, dengan catatan kita memperhatikan faktor-faktor penting seperti kualitas tanah, ketinggian tempat, cahaya matahari, dan penyiangan gulma. Tak ketinggalan juga, kita harus menggunakan pupuk yang tepat agar mangga Lalijiwo tumbuh subur dan berbuah lebat.

Jika Anda ingin memulai budidaya mangga Lalijiwo, jangan ragu untuk mencobanya. Dengan mengikuti panduan yang tepat, potensi hasil panen yang menguntungkan akan menjadi milik Anda. Selain itu, dengan membudidayakan mangga Lalijiwo secara bertanggung jawab, kita juga turut berkontribusi dalam melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia.

Terakhir, mari kita bagikan info ini kepada orang-orang di sekitar kita. Siapa tahu mereka juga tertarik memulai budidaya mangga Lalijiwo. Sampai jumpa kembali dalam artikel-artikel berikutnya.