Budidaya Rayap Kayu: Panduan Lengkap dan Efektif

Budidaya Rayap Kayu di Indonesia: Sebuah Pengenalan

Selamat datang, Sobat Desa! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang budidaya rayap kayu di Indonesia. Budidaya ini mungkin terdengar tidak familiar di telinga kita, namun sebenarnya metode ini sudah diterapkan sejak lama oleh beberapa masyarakat adat di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan protein dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Rayap kayu merupakan serangga sosial yang hidup dalam kelompok dengan jumlah yang sangat banyak dan terdapat di hutan-hutan atau lahan pertanian di Indonesia. Rayap memiliki banyak manfaat seperti menghilangkan kayu yang terlalu tua atau sakit, namun juga mampu merusak struktur kayu apabila jumlahnya terlalu banyak dan tidak dikendalikan.

Seiring perkembangan zaman, budidaya rayap kayu mulai dilakukan sebagai salah satu alternatif usaha untuk mendapatkan keuntungan dari serangga ini. Budidaya ini dilakukan dengan memanfaatkan kayu bekas yang masih tersisa dan dijadikan sebagai media untuk menumbuhkan koloni rayap. Dalam proses budidaya ini, rayap akan diberi makan khusus agar dapat berkembang dan berkembang biak dengan baik.

Meski cukup menjanjikan, budidaya rayap kayu masih sangat terbatas dan belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Namun, dengan semakin meningkatnya minat akan konsumsi protein hewani dan semakin meluasnya teknik budidaya rayap kayu, diharapkan industri ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat Indonesia.

Demikianlah pengenalan singkat tentang budidaya rayap kayu ini. Mari kita belajar lebih banyak tentang serangga yang satu ini dan manfaat yang dapat diberikannya. Terimakasih telah membaca, Sobat Desa.

Latar Belakang: Budidaya Rayap Kayu

Budidaya rayap kayu adalah salah satu jenis budidaya serangga yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, terutama di Jawa. Rayap kayu memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi karena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik, pakan ternak, dan rempah-rempah. Selain itu, beberapa masyarakat juga memanfaatkan rayap kayu sebagai bahan pangan.

Budidaya rayap kayu sendiri merupakan salah satu usaha yang tidak begitu sulit dilakukan karena rayap kayu dapat ditemukan di sekitar pemukiman atau di hutan/halaman belakang rumah. Meskipun demikian, budidaya rayap kayu memerlukan pengetahuan yang cukup untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan memberikan keuntungan ekonomi. Oleh karena itu, dibutuhkan pelatihan atau bimbingan dari ahli dalam bidang tersebut.

Dalam budidaya rayap kayu, masyarakat sering mengumpulkan rayap yang hidup di kayu-kayu lapuk atau kayu mati dari hutan dan mengumpulkannya menjadi sebuah koloni. Selanjutnya, koloni rayap kayu tersebut ditempatkan dalam sebuah wadah dan diberi makanan yang sesuai seperti kayu dan selulosa. Setelah beberapa waktu, koloni rayap kayu akan tumbuh dan berkembang biak sehingga dapat diambil manfaat ekonomisnya.

Secara ekologis, budidaya rayap kayu turut membantu menjaga kualitas lingkungan, terutama karena banyaknya pemanfaatan kayu yang mengakibatkan deforestasi. Dengan adanya budidaya rayap kayu, kayu-kayu lapuk dan kayu yang tidak terpakai dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk koloni rayap kayu sehingga mampu mengurangi jumlah limbah kayu akibat deforestasi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Budidaya Rayap Kayu

Rayap kayu adalah serangga yang dapat merusak kayu dan bangunan jika tidak ditangani dengan baik. Agar dapat mengendalikan populasi rayap kayu, peternak perlu melakukan budidaya dan pengelolaan. Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi hasil dari budidaya tersebut.

Faktor Kondisi Kandang Budidaya

Kondisi kandang sangat mempengaruhi hasil budidaya rayap kayu. Kandang budidaya harus dibuat dengan memenuhi standar, seperti tingkat kelembaban, suhu, dan sirkulasi udara yang optimal. Hal ini akan membantu untuk menciptakan lingkungan yang cocok bagi rayap kayu untuk berkembang dalam jumlah yang tepat.

Faktor Sumber Makanan

Sumber makanan adalah faktor penting dalam budidaya rayap kayu. Makanan tersebut harus meniru kondisi di alam liar. Misalnya, kayu yang menjadi sumber makanan harus sama dengan kayu yang menjadi target serangan rayap kayu di alam. Sehingga, rayap kayu dalam kandang budidaya akan memiliki kemampuan untuk mengenali dan memilih kayu yang sama saat menjadi predator.

Faktor Kesehatan Rayap Kayu

Kesehatan rayap kayu juga mempengaruhi hasil budidaya. Rayap kayu yang sehat akan lebih kuat dalam memperbanyak populasi di kandang budidaya. Oleh karena itu, perawatan yang tepat diperlukan untuk memastikan kesehatan rayap kayu, seperti membersihkan kandang secara rutin, serta memberikan nutrisi yang dibutuhkan.

Faktor Varietas Rayap Kayu

Read more:

Terdapat beberapa jenis rayap kayu yang dapat dibudidayakan. Pemilihan varietas yang tepat dapat memaksimalkan hasil dari budidaya rayap kayu. Hal ini karena setiap varietas memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, seperti dalam hal makanan, suhu, kelembapan, dan lain sebagainya.

Faktor Teknologi Budidaya

Teknologi yang diterapkan dalam budidaya rayap kayu juga memengaruhi hasilnya. Teknologi harus dilakukan dengan benar dan efektif. Beberapa teknologi yang dapat diterapkan adalah pengontrolan kelembaban, pemberian nutrisi, pengaturan suhu, dan pengoperasian alat pengontrol serangga.

Dalam kesimpulannya, faktor-faktor tersebut harus diperhatikan dengan baik dalam melakukan budidaya rayap kayu. Setiap faktor memiliki peran penting dalam mempengaruhi hasil dari budidaya tersebut. Budidaya yang baik dan efektif dapat membantu mengendalikan populasi rayap kayu sehingga tidak merusak bangunan secara berlebihan.

Persiapan Lahan atau Wadah: Budidaya Rayap Kayu

Budidaya rayap kayu merupakan salah satu bentuk usaha yang berpotensi memberikan keuntungan finansial. Namun, sebelum memulai proses budidaya, dibutuhkan persiapan lahan atau wadah yang memadai. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan lahan atau wadah untuk budidaya rayap kayu.

Pertama, pilihlah lokasi yang strategis untuk membangun wadah budidaya. Lokasi yang ideal adalah daerah yang terhindar dari genangan air, kelembaban yang tinggi, serta jauh dari sumber polusi. Selain itu, pastikan juga bahwa lokasi tersebut mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut kayu.

Kedua, persiapkan wadah budidaya yang sesuai. Wadah tersebut dapat berupa drum, tangki, atau tempat lain yang memiliki ukuran yang sesuai dengan kebutuhan. Pastikan bahwa wadah yang dipilih memiliki sirkulasi udara yang baik dan kedap air.

Ketiga, lakukan sterilisasi terhadap wadah yang telah dipersiapkan. Hal ini bertujuan untuk membasmi mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan rayap kayu. Sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia sterilisasi atau dengan pemanasan suhu tinggi.

Keempat, pastikan kondisi lingkungan pada wadah budidaya terjaga dengan baik. Hal ini meliputi kelembaban, suhu, dan cahaya yang dibutuhkan oleh rayap kayu. Pemeliharaan kondisi lingkungan dapat dilakukan dengan mengatur sirkulasi udara, memantau suhu, dan menempatkan wadah pada tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung.

Dengan melakukan persiapan lahan atau wadah yang tepat, proses budidaya rayap kayu dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan produk yang berkualitas. Namun, perlu diingat bahwa budidaya rayap kayu juga membutuhkan perawatan yang baik agar dapat tumbuh sehat dan berproduksi maksimal. Oleh karena itu, lakukan perawatan secara teratur untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Pemilihan Bibit atau Benih pada Budidaya Rayap Kayu

Pendahuluan

Budidaya rayap kayu menjadi salah satu bentuk bisnis yang menjanjikan karena kayu menjadi salah satu sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Dalam budidaya ini, pemilihan bibit atau benih menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Pemilihan Bibit atau Benih

Pemilihan bibit atau benih yang baik akan mempengaruhi kesuksesan dalam budidaya rayap kayu. Yang pertama kali harus diperhatikan adalah kualitas bibit atau benih tersebut. Bibit atau benih yang baik memiliki kriteria utama seperti bebas dari penyakit dan hama, tidak cacat fisik dan sudah memiliki pertumbuhan yang baik.

Setelah kualitas bibit atau benih dijamin, pemilihan jenis kayu yang akan dijadikan media tanam juga harus diperhatikan. Jenis kayu yang baik untuk budidaya rayap kayu adalah kayu yang sehat, kuat dan tidak memiliki sifat korosif. Pilihlah kayu yang memiliki kepadatan dan kadar air yang tepat sehingga memberikan kondisi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan rayap kayu.

Cara Pemilihan Bibit dan Benih

Cara pemilihan bibit atau benih pada budidaya rayap kayu bisa dilakukan dengan mengamati kualitas bibit atau benih. Bibit atau benih yang berkualitas baik terlihat segar, tidak cacat fisik, dan berwarna cerah. Selain itu, dapat juga dilihat dari harga dan reputasi penjualnya, sehingga tidak ada penipuan pada pembelian bibit atau benih.

Secara umum, pemilihan bibit atau benih pada budidaya rayap kayu menjadi hal yang sangat penting. Memilih bibit atau benih yang berkualitas akan mempengaruhi kesuksesan budidaya, bahkan hingga masa panen. Oleh karena itu, para petani harus benar-benar selektif dalam memilih bibit atau benih, sehingga budidaya rayap kayu dapat berjalan dengan optimal.

Pemilihan bibit atau benih yang baik pada budidaya rayap kayu adalah salah satu kunci sukses dalam bisnis ini. Petani harus memperhatikan kualitas bibit atau benih serta memilih jenis kayu yang tepat untuk media tanam. Dengan mengikuti cara pemilihan bibit atau benih yang baik, budidaya rayap kayu dapat berjalan dengan optimal, sehingga hasil panen menjadi lebih maksimal.

Pembibitan atau Penyemaian: Budidaya Rayap Kayu

Definisi Pembibitan atau Penyemaian pada Budidaya Rayap Kayu

Pembibitan atau penyemaian adalah langkah awal dalam budidaya rayap kayu. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh anak rayap yang berkualitas, sehat, dan siap ditumbuhkan dengan cepat dan baik. Pada umumnya, penyemaian rayap kayu dilakukan pada musim hujan, karena suhu dan kelembapan udara yang cocok bagi perkembangan telur dan anak rayap.

Metode Pembibitan atau Penyemaian pada Budidaya Rayap Kayu

Metode yang umum digunakan pada pembibitan atau penyemaian rayap kayu adalah dengan menggunakan media kayu lunak, serbuk kayu, atau gel agar. Kayu lunak, seperti kayu pinus, menjadi media favorit karena mudah didapatkan dan dengan mudah dicerna oleh rayap dewasa. Sedangkan, serbuk kayu dihancurkan hingga halus dan kemudian diberi air atau sirup agar menghasilkan glukosa, yang menjadi sumber nutrisi bagi rayap. Selanjutnya, gel agar yang diberi campuran tambahan nutrisi, yang digunakan sebagai media pertumbuhan dan perkembangan anak rayap.

Teknik Pembibitan atau Penyemaian pada Budidaya Rayap Kayu

Terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan pada pembibitan atau penyemaian rayap kayu, seperti teknik bakteriologi, teknik kultur campuran, dan teknik kultur khusus. Teknik bakteriologi menggunakan bakteri sebagai sumber nutrisi rayap dewasa dalam mencerna kayu-kayu lunak. Teknik kultur campuran menghasilkan koloni rayap dari beberapa jenis spesies yang dikombinasikan dalam satu koloni. Sedangkan, teknik kultur khusus mengkombinasikan koloni yang sudah tumbuh dengan metode lain.

Dalam budidaya rayap kayu, pembibitan atau penyemaian menjadi hal penting yang perlu dilakukan dengan teknik dan metode yang tepat. Dalam mempersiapkan untuk melakukan kegiatan budidaya, pastikan untuk meluangkan waktu dan menyiapkan media dengan baik, agar Anda dapat memperoleh anak rayap yang berkualitas, sehat, dan siap ditumbuhkan dengan cepat dan baik.

Perawatan Budidaya Rayap Kayu

Pengenalan

Rayap kayu atau istilah lainnya adalah Anai-anai kayu menjadi salah satu hama utama kayu yang dapat merusak bangunan, furnitur, atau benda kayu lainnya. Namun, bagaimana jika rayap kayu dibudidayakan? Budidaya rayap kayu bisa menjadi pilihan yang menarik. Selain itu, ia juga bisa membantu menghilangkan hama rayap kayu pada kayu-kayu yang ada di sekitar lingkungan hidup.

Manfaat

Budidaya rayap kayu memiliki beberapa manfaat. Pertama, bisa digunakan untuk memberantas hama rayap kayu yang merusak kayu-kayu di sekitar lingkungan. Kedua, dapat dijadikan lahan usaha untuk membuat pupuk organik. Ketiga, bisa menjadi salah satu sumber bahan baku untuk industri makanan dan obat-obatan.

Perawatan Budidaya

Untuk melakukan budidaya rayap kayu, dibutuhkan tempat yang khusus untuk kelangsungan hidup rayap tersebut. Dalam hal ini, diperlukan beberapa peralatan seperti kotak tempat tinggal, kayu sebagai media tempat tinggal rayap, serta pakan berupa kayu dan kertas. Selanjutnya, untuk menjaga agar lingkungan rayap kayu tetap sehat dan produktif, sebaiknya dilakukan pengecekan secara berkala termasuk suhu dan kelembapan lingkungan.

Pemasaran

Setelah rayap kayu berkembang secara signifikan, pemilik dapat menjual hasil budidaya tersebut. Produk yang dihasilkan dari budidaya rayap kayu antara lain kertas, tutup botol, sirup, dan gula cair. Selanjutnya, barang-barang tersebut dapat dijual ke pasaran untuk mendapatkan pendapatan yang bermanfaat.

Budidaya rayap kayu memiliki banyak manfaat. Tetapi, untuk mencapai hasil yang optimal dari budidaya ini, diperlukan perencanaan yang matang serta perawatan yang baik. Gunakan teknik dan strategi yang tepat untuk mencapai kesuksesan dalam budidaya rayap kayu.

Pengendalian Hama dan Penyakit: Budidaya Rayap Kayu

Budidaya rayap kayu adalah praktik yang semakin populer sebagai alternatif untuk kayu konvensional dalam pembangunan. Meskipun memberikan banyak manfaat, praktik ini juga lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Untuk menjaga kesehatan dan produktivitas dari koloni rayap kayu, diperlukan pengendalian hama dan penyakit yang tepat.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa lingkungan di sekitar koloni rayap kayu bersih dan steril. Pemangkasan pohon mati atau daun kering di sekitar area budidaya dapat membantu mencegah penyebaran bakteri dan jamur yang dapat merusak kayu.

Selain itu, pengawasan terhadap keberadaan hama seperti semut dan rayap biasa juga sangat penting. Serangga ini seringkali menjadi sumber makanan bagi rayap kayu dan dapat memperkenalkan bakteri dan jamur ke dalam koloni. Oleh karena itu, menggunakan larutan pestisida atau racun semut secara berkala dapat membantu pengendalian populasi semut dan rayap.

Jika infeksi penyakit mempengaruhi koloni rayap kayu, perawatan yang tepat perlu dilakukan. Terkadang perawatan sederhana seperti pemangkasan ranting kering yang terinfeksi atau memotong kayu yang terinfeksi diselesaikan dapat membantu memerangi penyakit dan tidak merusak koloni.

Memiliki budidaya rayap kayu yang sehat dan produktif memerlukan perawatan yang tepat dan pengendalian hama dan penyakit yang tepat. Dengan mempertahankan kebersihan lingkungan dan melaksanakan pengawasan terhadap serangga yang dapat mempengaruhi koloni, membantu meminimalkan risiko serangan hama dan penyakit dan menjaga produktivitas budidaya.

Hasil Panen dan Pascapanen: Budidaya Rayap Kayu

Pendahuluan

Budidaya rayap kayu merupakan salah satu jenis usaha di bidang pertanian yang semakin banyak diminati oleh petani. Hal ini tidak lepas dari keuntungan yang didapatkan dari hasil panen dan pascapanen rayap kayu yang cukup menjanjikan.

Hasil Panen

Hasil panen pada budidaya rayap kayu dapat mencapai 500 – 600 gram per koloni. Hal ini tergantung pada ukuran koloni dan juga lingkungan tempat budidaya. Selain itu, rayap kayu juga memiliki tingkat kematian yang cukup rendah sehingga memungkinkan petani untuk melakukan panen berkali-kali dalam setahun.

Pascapanen

Setelah dipanen, rayap kayu akan diolah dan diproses menjadi berbagai produk bernilai ekonomi tinggi. Secara tradisional, rayap kayu biasa dimanfaatkan sebagai bahan jamu, obat tradisional, dan kosmetik. Namun, saat ini telah ada berbagai produk olahan lain, seperti snack, kue, hingga minuman kemasan.

Keuntungan Budidaya Rayap Kayu

Selain hasil panen dan pascapanen yang menjanjikan, budidaya rayap kayu juga memiliki keuntungan lain. Pertama, rayap kayu tidak membutuhkan lahan yang luas seperti tanaman lain karena dapat dibudidayakan dalam koloni yang relatif kecil. Kedua, budidaya rayap kayu juga dapat dilakukan di tempat yang minim sinar matahari karena rayap kayu adalah jenis serangga yang hidup dalam gelap.

Kesimpulannya, budidaya rayap kayu adalah salah satu jenis usaha di bidang pertanian yang menjanjikan. Hasil panen yang cukup besar dan pascapanen yang memiliki nilai ekonomi tinggi membuat budidaya rayap kayu semakin banyak diminati oleh petani. Selain itu, keuntungan lain seperti lahan yang tidak begitu luas dan lokasi yang fleksibel juga membuat budidaya ini semakin populer.

Keuntungan dan Manfaat dari Budidaya Rayap Kayu

Budidaya rayap kayu adalah suatu usaha yang menjanjikan. Selain menjadi penghasilan tambahan, budidaya rayap kayu juga memberikan manfaat bagi lingkungan. Berikut adalah beberapa keuntungan dan manfaat dari budidaya rayap kayu:

1. Menghasilkan Pupuk Organik

Rayap kayu dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. Pupuk organik yang dihasilkan sangat bermanfaat bagi pertanian karena mengandung nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, penggunaan pupuk organik juga akan membantu mengurangi penggunaan pestisida dan bahan kimia berbahaya.

2. Menjaga Keseimbangan Ekosistem Hutan

Rayap kayu merupakan pengurai alami dalam ekosistem hutan. Dengan memelihara rayap kayu, kita membantu menjaga keseimbangan ekosistem hutan sehingga dapat mencegah hilangnya spesies flora dan fauna.

3. Menghasilkan Kerajinan Tangan

Tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk, rayap kayu yang sudah dipanen juga dapat dijadikan kerajinan tangan. Beberapa contoh kerajinan yang bisa dibuat dari kayu rayap antara lain ukiran kayu, miniatur bangunan, dan souvenir.

4. Menjadi Sumber Penghasilan

Budidaya rayap kayu bisa menjadi sumber penghasilan tambahan. Kayu rayap yang telah dipanen dapat dijual ke pasar tradisional atau peternak burung. Selain itu, partisipasi dalam program penghijauan dapat memberikan keuntungan tambahan karena rayap kayu merupakan hewan pengurai yang diperlukan dalam proses regenerasi lahan.

Dari keempat keuntungan dan manfaat yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa budidaya rayap kayu memberikan dampak positif bagi lingkungan dan juga dapat meningkatkan kesejahteraan peternak. Oleh karena itu, budidaya rayap kayu patut dipertimbangkan sebagai alternatif usaha yang menarik.

Tantangan dan Kekurangan dari Budidaya Rayap Kayu

Budidaya rayap kayu adalah suatu usaha yang tengah populer di Indonesia. Namun, seperti halnya bisnis lain, budidaya ini memiliki tantangan dan kekurangan. Salah satu tantangan terbesar dalam budidaya rayap kayu adalah bagaimana menyediakan makanan yang cukup bagi koloni rayap. Rayap kayu sangatlah bergantung pada kayu sebagai makanannya dan selain itu, pertumbuhan koloni rayap cukup lambat sehingga memerlukan banyak waktu dan tenaga.

Tantangan lain adalah bagaimana menjaga koloni tetap sehat dan produktif. Rayap kayu sangatlah rentan terhadap penyakit dan serangan predator seperti semut dan burung. Penting bagi peternak untuk memahami tanda-tanda penyakit pada koloni rayap dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

Selain tantangan, budidaya rayap kayu juga memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu kekurangan utama adalah persiapan sarana dan prasarana yang memadai untuk budidaya ini. Peternak harus menyediakan ruang khusus dan peralatan yang canggih untuk mengendalikan lingkungan budidaya dan mencegah serangan predator.

Kekurangan lain dari budidaya rayap kayu adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman di masyarakat tentang manfaat dan keberlanjutan dari usaha ini. Budidaya ini masih tergolong baru dan perlu ada edukasi yang lebih dalam kepada masyarakat mengenai manfaat dari budidaya rayap kayu dalam pemanfaatan kayu yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Dalam mengatasi segala tantangan dan kekurangan, seorang peternak harus memiliki kemampuan yang kuat dalam pengelolaan bisnis dan keahlian dalam mengelola lingkungan budidaya. Meskipun begitu, budidaya rayap kayu memiliki potensi yang besar sebagai usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Kesimpulan: Budidaya Rayap Kayu Sebagai Peluang Bisnis dan Upaya Konservasi Alam

Rayap kayu adalah serangga yang seringkali dianggap merusak bangunan. Namun, siapa sangka bahwa rayap kayu juga bisa dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai sumber pangan protein tinggi. Selain itu, budidaya rayap kayu juga dapat menjadi upaya konservasi alam, karena dapat mengurangi permintaan untuk memburu rayap kayu dari alam liar.

Dalam budidaya rayap kayu, perlu diperhatikan keseimbangan lingkungan agar rayap dapat tumbuh dengan sehat. Hal ini termasuk juga pemilihan jenis kayu yang tepat sebagai media hidup rayap, perawatan kelembaban dan temperatur, serta pemberian makanan yang bervariasi agar rayap tidak kekurangan nutrisi.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba budidaya rayap kayu sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Selain menawarkan produk yang bernilai jual tinggi, budidaya rayap kayu juga dapat menjadi kontribusi kita dalam upaya pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati di Indonesia.

Sampai jumpa kembali dan jangan lupa untuk membagikan informasi ini kepada orang lain. Terima kasih telah membaca.