Salam, Sobat Desa!
Sri padi atau beras padi merupakan bahan makanan yang sangat penting bagi sebagian besar orang di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Untuk memastikan pasokan beras yang cukup, penanaman padi atau budidaya sri padi adalah salah satu kegiatan pertanian yang paling umum dan esensial di Indonesia. Tidak hanya karena pentingnya peran beras sebagai makanan pokok, tetapi juga karena padi adalah bagian integral dari kebudayaan Indonesia.
Tanaman padi adalah salah satu tanaman serealia utama yang dibudidayakan secara luas di Indonesia, terutama di daerah-daerah seperti Jawa dan Sumatra. Proses budidaya padi melibatkan banyak proses mulai dari persiapan lahan, menanam bibit, memberi pupuk dan obat-obatan, hingga panen dan pengumpulan.
Perlu diketahui bahwa budidaya sri padi memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus serta pengawasan yang ketat jika ingin menghasilkan beras berkualitas tinggi. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi beras seperti kondisi cuaca, jenis bibit yang terpilih, dan teknik pemupukan.
Oleh karena itu, dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa informasi dasar tentang budidaya sri padi, yang meliputi pengertian tentang sri padi, jenis-jenis bibit padi, teknik penanaman yang baik, dan beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan agar dapat meningkatkan hasil produksi beras yang berkualitas dan sehat.
Latar Belakang: Budidaya Sri Padi
Budidaya sri padi merupakan suatu kegiatan bercocok tanam yang sudah dikenal sejak zaman dahulu di Indonesia. Sri padi merupakan salah satu jenis padi yang memiliki kualitas yang baik dan dapat memberikan hasil panen yang melimpah jika dikelola dengan baik. Sri padi biasanya ditanam di lahan basah atau sawah yang mengandung banyak air.
Kegiatan budidaya sri padi memiliki latar belakang historis yang sangat penting bagi sejarah pertanian Indonesia. Pada masa lalu, raja-raja di Indonesia telah memperkenalkan teknik budidaya padi yang modern. Raja Sriwijaya adalah salah satu tokoh yang terkenal dengan kebijakannya dalam mengembangkan teknik budidaya padi yang canggih pada masa lalunya.
Meskipun sri padi telah menjadi tanaman yang populer di Indonesia, namun kini semakin banyak petani yang mulai meninggalkan budidaya sri padi. Hal ini disebabkan oleh rendahnya harga jual padi di pasaran serta adanya persaingan dari impor beras luar negeri.
Meskipun begitu, budidaya sri padi masih tetap dilakukan oleh sebagian petani di Indonesia karena dapat memberikan hasil yang memuaskan jika dikelola dengan benar. Kegiatan budidaya sri padi juga merupakan bagian dari usaha pemerintah dalam meningkatkan swasembada pangan di Indonesia.
Dalam budidaya sri padi, petani harus memperhatikan beberapa faktor seperti jumlah air yang dibutuhkan, penggunaan pupuk yang tepat, dan pengendalian hama dan penyakit. Dengan demikian, dapat dihasilkan padi yang sehat dan berkualitas tinggi.
Secara keseluruhan, budidaya sri padi merupakan kegiatan yang sangat penting bagi pertanian Indonesia. Kegiatan ini harus terus didukung dan dikembangkan agar petani dapat memperoleh hasil panen yang memuaskan serta mampu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
Budidaya Sri Padi
Budidaya sri padi adalah salah satu jenis budidaya padi yang sedang banyak diterapkan oleh para petani di Indonesia. Padi sri merupakan salah satu varietas padi yang dikenal memiliki potensi hasil yang tinggi dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Selain itu, budidaya padi sri juga diklaim lebih ramah lingkungan dan hemat air.
Dalam budidaya padi sri, kebutuhan benih menjadi sangat penting. Oleh karena itu, pemilihan benih yang baik dan unggul sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Setelah itu, lahan yang akan digunakan perlu dipersiapkan dengan baik, dengan melakukan pengolahan tanah serta pemberian pupuk yang memadai.
Selain itu, teknik pengairan yang tepat juga menjadi kunci keberhasilan dalam budidaya padi sri. Pengaturan waktu dan jumlah air yang diberikan harus dilakukan dengan cermat, serta dilengkapi dengan sistem drainase yang baik untuk mencegah terjadinya genangan air yang dapat merusak tanaman.
Terakhir, dalam budidaya padi sri diperlukan pemantauan yang teliti terhadap kondisi tanaman. Perawatan tanaman yang baik meliputi pemangkasan, penyiangan, pemupukan, dan perlindungan terhadap serangan hama dan penyakit. Dengan melaksanakan proses-proses tersebut secara benar dan teliti, diharapkan dapat memperoleh hasil panen padi sri yang maksimal dan berkualitas.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Budidaya Sri Padi
Kondisi Lingkungan
Budidaya sri padi membutuhkan kondisi lingkungan yang baik agar menghasilkan panen yang optimal. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil panen padi adalah faktor iklim, seperti curah hujan dan temperatur udara yang tepat. Perlu juga memperhatikan kelembapan tanah yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman, serta pH tanah yang sesuai. Kondisi lingkungan yang kurang baik dapat menyebabkan serangan hama penyakit pada tanaman padi.
Read more:
- Media Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus
- Budidaya Jagung di Jamber: Potensi dan Peluang
- Budidaya Mujair Nila: Panduan Lengkap untuk Pemula
Benih dan Varietas
Benih yang digunakan dalam budidaya padi juga mempengaruhi hasil panen. Benih berkualitas tinggi dan berasal dari varietas yang baik dapat meningkatkan kualitas hasil panen. Selain itu, pemilihan varietas yang sesuai dengan kondisi lingkungan tempat budidaya juga penting untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal.
Pengelolaan Lahan
Pengelolaan lahan juga memainkan peran penting dalam hasil panen padi. Penggunaan pupuk yang tepat dosisnya dan sesuai dengan kebutuhan tanaman, pemberian pestisida secara tepat waktu, serta pemberantasan gulma yang benar dapat mendukung pertumbuhan tanaman dan hasil panen yang baik. Selain itu, teknik pengairan juga harus diperhatikan agar tanaman padi tidak kekurangan air.
Teknik Budidaya
Teknik budidaya yang digunakan dalam budidaya padi juga mempengaruhi hasil panen. Teknik penanaman seperti kedalaman tanam, jarak tanam, dan pola tanam menjadi faktor penting dalam hasil panen padi. Selain itu, teknik pemeliharaan seperti pemangkasan dan pembalikan tanah juga dapat meningkatkan hasil panen padi. Penggunaan teknologi modern dalam budidaya padi seperti penggunaan pestisida organik dan pupuk organik dapat meningkatkan hasil panen dengan cara yang ramah lingkungan.
Secara keseluruhan, faktor-faktor di atas dapat mempengaruhi hasil panen padi. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk memperhatikan dan mengelola faktor-faktor tersebut dengan baik agar dapat memperoleh hasil panen yang maksimal.
Persiapan Lahan atau Wadah: Budidaya Sri Padi
Pendahuluan
Budidaya sri padi membutuhkan persiapan lahan atau wadah yang baik agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Persiapan lahan meliputi beberapa tahap, mulai dari pemilihan lokasi hingga pengolahan tanah.
Pemilihan Lokasi
Pertama-tama, pemilihan lokasi yang tepat sangat penting untuk memulai budidaya sri padi. Lokasi yang dipilih haruslah memiliki sumber air yang cukup, seperti sungai atau sumur. Selain itu, lokasi yang dipilih juga harus cukup terbuka agar terpapar sinar matahari yang cukup.
Persiapan Lahan
Setelah lokasi dipilih, persiapan lahan harus dilakukan dengan benar. Pertama-tama, lahan harus dicangkul dan diratakan dengan baik. Selanjutnya, pupuk organik dapat ditambahkan ke dalam lahan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.
Pengolahan Tanah
Setelah itu, tanah harus diolah dengan baik untuk memenuhi kebutuhan tanaman sri padi. Biasanya, tanah yang digunakan untuk budidaya sri padi harus memiliki pH yang netral atau sedikit asam. Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan cara pengolahan basah, yaitu dengan membanjiri lahan dengan air hingga 10-15 cm selama kurang lebih 10 hari sebelum ditanami.
Konklusi
Dalam budidaya sri padi, persiapan lahan atau wadah sangatlah penting agar tanaman dapat tumbuh optimal dan hasil panen maksimal. Memilih lokasi yang tepat, melakukan persiapan lahan dengan benar, dan mengolah tanah dengan baik adalah beberapa tahap penting yang harus dilakukan sebelum menanam sri padi.
Pemilihan Bibit atau Benih Budidaya Sri Padi
Sri Padi merupakan salah satu jenis padi yang cukup populer di Indonesia. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pemilihan benih atau bibit yang baik sangatlah penting. Benih atau bibit yang dihasilkan secara berkualitas akan memberikan dampak yang positif bagi hasil panen padi.
Untuk memilih bibit atau benih yang berkualitas, Anda perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, pilihlah bibit atau benih yang berasal dari petani yang terpercaya dan teruji dalam beneh atau budidaya padi. Kedua, pastikan bibit atau benih yang dipilih memiliki kandungan air yang rendah serta tidak mengalami kerusakan yang signifikan.
Selain itu, pastikan juga bibit atau benih yang dipilih sudah lolos uji laboratorium. Beberapa uji penting yang harus dilakukan adalah uji kadar air, uji ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta uji daya tumbuh. Dengan melakukan uji laboratorium, Anda dapat memastikan bahwa bibit atau benih yang dipilih sudah memenuhi standar kualitas.
Dalam menentukan bibit atau benih, pastikan bahwa Anda memilih varietas bibit padi yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan tanah. Hal ini akan membuat bibit tumbuh dengan optimal dan menghasilkan panen yang optimal pula.
Dengan memperhatikan semua faktor di atas, Anda dapat memilih bibit atau benih yang berkualitas untuk digunakan dalam budidaya padi Sri. Dengan bibit atau benih yang berkualitas, diharapkan hasil panen padi Anda akan lebih baik dan optimal.
Pembibitan atau Penyemaian: Budidaya Sri Padi
Penanaman padi merupakan salah satu komoditas pertanian yang paling penting dan menjadi kebutuhan pokok manusia di seluruh dunia. Padi banyak ditanam di Indonesia dan salah satu varietas yang populer adalah sri padi. Budidaya sri padi mengandalkan teknik pembibitan yang tepat agar bibit dapat tumbuh dengan baik dan sehat sebelum ditanam di lahan pertanian.
Untuk melakukan pembibitan atau penyemaian, diperlukan benih padi yang berkualitas dan baik. Benih tersebut diawetkan dan direndam dengan fungisida selama beberapa jam. Kemudian, benih tersebut direndam dalam air bersih selama 24 jam hingga benih membesar dan bergerak. Setelah itu, benih ditanam pada tempat penyemaian yang telah disediakan.
Tempat penyemaian sebaiknya disiapkan di tempat yang terlindung dari angin yang kencang dan sinar matahari yang terik. Selain itu, tanah yang digunakan sebagai media tanam sebaiknya subur, memiliki kandungan unsur hara yang cukup, dan terdapat banyak bahan organik di dalamnya untuk mendukung tumbuhnya bibit dengan baik.
Setelah bibit ditanam, bibit perlu disiram setiap hari untuk menjaga kelembapan tanah dan membuat bibit tetap tumbuh dengan sehat. Beberapa minggu setelah tanam, bibit padi akan memiliki akar yang cukup kuat dan siap untuk ditanam di lahan pertanian.
Dalam melakukan pembibitan atau penyemaian sri padi, perlu diingat bahwa penggunaan pestisida dan fungisida perlu dibatasi agar tidak berdampak buruk pada lingkungan. Pastikan juga benih yang digunakan memiliki kualitas yang baik agar hasil panen yang didapat dapat memuaskan dan membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
Secara keseluruhan, pembibitan atau penyemaian sri padi memerlukan perawatan yang baik, tempat penyemaian yang sesuai, dan pemilihan bibit yang berkualitas untuk menghasilkan bibit padi yang benar-benar sehat dan siap ditanam. Setiap tahap pembibitan padi harus dilakukan dengan hati-hati dan dipantau secara terus-menerus untuk mendapatkan bibit yang optimal dan panen yang berlimpah.
Perawatan Budidaya Sri Padi
Budidaya padi menjadi salah satu kegiatan pertanian yang penting di Indonesia. Salah satu jenis padi yang cukup populer adalah sri padi. Untuk memastikan hasil panen yang optimal, perawatan sri padi harus dilakukan dengan baik.
Pertama, pemilihan bibit yang baik menjadi salah satu faktor terpenting dalam budidaya sri padi. Pilihlah bibit yang sehat dan bebas dari penyakit agar pertumbuhannya optimal. Penanaman bibit harus dilakukan pada lahan yang telah disiapkan secara matang, yaitu dicangkul dan dicampur dengan pupuk organik yang cukup.
Perawatan berikutnya adalah pemupukan secara teratur. Sri padi membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Pemupukan dapat dilakukan pada saat bibit ditanam, pertumbuhan vegetatif, dan pembentukan malai. Pilihlah jenis pupuk yang sesuai dengan kondisi lahan dan kebutuhan sri padi.
Penyiraman juga harus dilakukan dengan benar. Sri padi membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh. Namun, terlalu banyak air juga dapat menyebabkan tanaman mati. Lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan tanaman, misalnya pada pagi dan sore hari.
Terakhir, perhatikan juga pengendalian hama dan penyakit. Pada beberapa kasus, sri padi dapat diserang oleh hama seperti penggerek dan ulat daun. Penyakit seperti blast dan patah batang juga harus diwaspadai. Gunakan pestisida atau cara alami yang sesuai untuk mengendalikan hama dan penyakit pada sri padi.
Dalam perawatan budidaya sri padi, konsistensi dan kehati-hatian menjadi faktor penting untuk memperoleh hasil panen yang optimal. Dengan melakukan perawatan yang baik, para petani dapat menikmati panen dengan kualitas dan jumlah yang baik serta meningkatkan pendapatan mereka.
Pengendalian Hama dan Penyakit: Budidaya Sri Padi
Budidaya Sri Padi menjadi salah satu kegiatan pertanian yang sangat penting, terutama di Indonesia. Namun, seperti pada kegiatan pertanian lainnya, siapa pun yang ingin menghasilkan hasil panen optimal harus memperhatikan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi ini.
Salah satu cara pengendalian hama pada budidaya Sri Padi adalah dengan melakukan pemangkasan daun dan membersihkan gulma secara teratur demi mencegah berkembang biaknya serangga pengganggu seperti wereng coklat dan penggorok daun. Selain itu, pemberian insektisida juga dapat membantu mengendalikan hama pada tanaman padi.
Sedangkan untuk pengendalian penyakit, penting untuk menjaga kelembapan tanah pada kondisi yang ideal dan menghindari penggunaan pupuk yang berlebihan. Pemupukan yang berlebihan dapat menyebabkan kerentanan pada tanaman padi terhadap penyakit seperti blast dan karat.
Perlu dicatat bahwa pengendalian hama dan penyakit pada budidaya Sri Padi tidak hanya mengandalkan penggunaan insektisida atau pestisida. Lebih dari itu, penting juga untuk menjaga kualitas tanah dan air, serta menjaga kebersihan alat dan peralatan pertanian yang digunakan. Dalam menjalankan pengendalian hama dan penyakit pada budidaya Sri Padi, keteraturan dan konsistensi harus menjadi prioritas utama agar hasil panen yang diharapkan dapat tercapai.
Hasil Panen dan Pascapanen Budidaya Sri Padi
Budidaya sri padi adalah salah satu kegiatan pertanian yang dijalankan oleh petani di Indonesia. Proses budidaya dimulai dari persiapan lahan hingga panen dan pascapanen. Hasil panen dan pascapanen yang didapatkan bisa berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pertanian tersebut.
Setelah masa panen, petani melakukan proses pascapanen. Proses ini meliputi pengeringan gabah dan pengolahan padi agar siap dikonsumsi. Salah satu cara pengeringan yang sering dilakukan petani adalah dengan cara menjemur gabah di tempat terbuka di bawah sinar matahari. Setelah gabah cukup kering, petani akan melakukan proses penguraiannya. Gabah yang telah diurai akan dikumpulkan dan disimpan di tempat kering untuk selanjutnya diolah menjadi beras.
Hasil panen sri padi dapat bervariasi tergantung pada kondisi lahan dan teknik budidaya yang diterapkan. Namun, dengan penggunaan teknologi yang tepat, petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas sri padi yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan dari sri padi juga bervariasi, mulai dari beras hingga olahan makanan seperti mi dan kerupuk.
Penting bagi petani untuk memahami proses panen dan pascapanen yang baik agar hasil produksi sri padi yang dihasilkan berkualitas. Proses pascapanen yang baik dapat meningkatkan kualitas dan daya tahan beras. Dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas sri padi, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat di sekitarnya.
Dalam kesimpulannya, budidaya sri padi merupakan pencipta potensi ekonomi yang baik bagi petani di Indonesia. Kualitas sri padi yang dihasilkan dan proses pascapanen yang baik dapat meningkatkan nilai jual dan dapat membawa keuntungan bagi petani. Oleh karena itu, perlu perhatian khusus dalam cara budidaya sri padi termasuk proses panen dan pascapanennya.
Keuntungan dan Manfaat dari Budidaya Sri Padi
Pendahuluan
Budidaya sri padi atau padi varietas inpari merupakan salah satu kegiatan pertanian yang sangat penting di Indonesia. Hal ini disebabkan karena padi masih menjadi makanan pokok yang digunakan oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Selain sebagai sumber bahan pangan, budidaya sri padi juga memberikan sejumlah keuntungan dan manfaat bagi para petani dan masyarakat umum.
Keuntungan Budidaya Sri Padi
Salah satu keuntungan utama dari budidaya sri padi adalah hasil panen yang lebih melimpah dibandingkan varietas padi lainnya. Hal ini disebabkan karena sri padi memiliki daya adaptasi yang lebih baik terhadap lingkungan, sehingga dapat tumbuh dengan baik di berbagai jenis tanah dan kondisi iklim. Selain itu, sri padi juga memiliki waktu panen yang lebih cepat dibandingkan varietas padi lainnya, sehingga petani dapat memperoleh keuntungan lebih cepat.
Keuntungan lain dari budidaya sri padi adalah penghematan biaya produksi. Sri padi memiliki sifat tahan terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga meminimalkan penggunaan pestisida dan obat-obatan yang berlebihan. Hal ini dapat menghemat biaya produksi petani dan pada gilirannya meningkatkan keuntungan yang diperoleh.
Manfaat Budidaya Sri Padi
Budidaya sri padi juga memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat umum. Ketersediaan padi yang cukup tentu saja akan mempengaruhi harga beras di pasaran, sehingga dapat menstabilkan harga bahan pangan yang sangat penting bagi masyarakat. Selain itu, budidaya sri padi juga dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, baik sebagai petani maupun pekerja di industri pengolahan padi.
Manfaat lain dari budidaya sri padi adalah pengembangan teknologi dan pengetahuan di bidang pertanian. Budidaya sri padi memerlukan teknologi dan pengetahuan yang terus berkembang, sehingga dapat mendorong para petani untuk terus meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola usaha pertanian.
Budidaya sri padi memberikan berbagai keuntungan dan manfaat bagi para petani dan masyarakat umum. Keuntungan budidaya sri padi antara lain hasil panen yang melimpah dan penghematan biaya produksi, sedangkan manfaatnya antara lain stabilnya harga beras dan penciptaan lapangan kerja baru. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus mendukung pengembangan budidaya sri padi untuk menunjang ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Tantangan dan Kekurangan dari Budidaya Sri Padi
Budidaya sri padi telah menjadi salah satu metode terbaik dalam menyeimbangkan produksi dan lingkungan. Meskipun begitu, setiap jenis pertanian menghadapi tantangan dan kekurangan masing-masing, termasuk budidaya sri padi.
Tantangan
Sebagai tanaman padi yang memerlukan kondisi tanah yang lembab sepanjang tahun, budidaya sri padi musti dihadapkan dengan permasalahan air. Kondisi curah hujan yang tidak pasti dan sumber air yang terbatas menjadi tantangan utama dalam budidaya sri padi. Selain itu, serangan hama dan penyakit juga menjadi ancaman yang kemungkinan akan mengurangi hasil panen padi. Hal ini dapat membuat petani harus menggunakan pestisida kimia untuk mengatasi masalah tersebut.
Kekurangan
Salah satu kekurangan dalam budidaya sri padi adalah biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis padi lainnya. Teknik budidaya sri padi harus menggunakan teknologi modern seperti sistem irigasi dan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman. Metode ini membutuhkan biaya yang relatif mahal dibandingkan dengan metode-metode pertanian tradisional. Selain itu, paddy farmer juga harus memperhatikan faktor kesesuaian dan kecocokan tanah. Tanah yang kurang cocok untuk budidaya sri padi dapat berdampak negatif pada hasil panen dan produktivitas pertanian.
Meskipun budidaya sri padi memiliki tantangan dan kekurangan, namun semakin banyak petani yang beralih ke teknik budidaya ini karena keuntungannya yang lebih besar. Selain hasil panen yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis padi lainnya, teknik ini juga lebih ramah lingkungan. Penting bagi paddy farmer untuk memahami tantangan dan kekurangan budidaya sri padi dan mencari solusi yang sesuai sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan melindungi lingkungan.
Kesimpulan Budidaya Sri Padi: Panduan Praktis untuk Sukses Menanam Padi di Lahan Anda
Memiliki lahan pertanian dan ingin memanfaatkannya untuk budidaya sri padi? Tak perlu khawatir, karena dengan bantuan teknologi dan pengalaman para petani yang telah sukses, kini budidaya sri padi semakin mudah dilakukan.
Sebagai salah satu sumber pangan utama bagi masyarakat Indonesia, sri padi memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Selain itu, budidaya sri padi juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan di pedesaan.
Dalam budidaya sri padi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti persiapan lahan, pengolahan tanah, penggunaan bibit yang berkualitas, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.
Dalam hal pemilihan bibit, sangat disarankan untuk memilih bibit unggul yang sudah teruji dan memiliki daya tahan yang baik terhadap hama dan penyakit. Selain itu, pemupukan yang dilakukan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Budidaya sri padi dapat menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan jika dilakukan dengan baik dan benar. Selain itu, budidaya ini juga dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, mari kita mulai budidaya sri padi di lahan kita masing-masing dan dukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Sampai jumpa di kesempatan berikutnya! Jangan lupa untuk membagikan informasi ini kepada orang lain agar semakin banyak yang tertarik untuk mencoba budidaya sri padi.