Budidaya Temu Ireng: Rahasia Sukses Menanam dan Memanen Tanaman Ini

Pendahuluan budidaya temu ireng

Pengantar Budidaya Temu Ireng

Temu ireng atau yang secara ilmiah dikenal sebagai Curcuma aeruginosa Roxb. adalah sejenis tumbuhan herbal yang tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Tumbuhan ini memiliki banyak manfaat baik dalam pengobatan tradisional maupun sebagai bahan baku dalam industri kosmetik. Dalam hal ini budidaya temu ireng dapat menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan untuk para petani.

Tanaman temu ireng biasanya tumbuh subur di daerah dengan ketinggian 300-800 meter di atas permukaan laut serta suhu udara yang berkisar antara 25-30 derajat Celsius. Tanah yang sesuai untuk budidaya temu ireng adalah tanah dengan pH netral hingga asam, dengan tingkat keasaman berkisar 5,5 hingga 6,5. Selain itu, kesuburan tanah dan drainase yang baik juga merupakan syarat penting dalam membudidayakan tanaman ini.

Proses budidaya temu ireng dimulai dengan pemilihan benih yang berkualitas dan sehat. Benih temu ireng dapat diperoleh dari tanaman induk yang sudah matang dan sehat. Kemudian, benih ditanam dalam polibag atau media semai yang terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar. Penyiraman secara berkala diperlukan untuk menjaga kelembaban tanah.

Tanaman temu ireng memerlukan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, sebaiknya bibit temu ireng ditanam di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Selain itu, perawatan tanaman meliputi penyiraman teratur, pemberian pupuk organik, serta pengendalian hama dan penyakit yang dapat merusak tanaman.

Hasil panen temu ireng dapat dilakukan setelah tanaman berumur sekitar 8-10 bulan. Umbi temu ireng yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pengobatan tradisional, minuman herbal, atau sebagai bahan baku dalam industri kosmetik seperti sabun atau krim perawatan kulit. Dengan melakukan budidaya temu ireng yang baik, petani dapat memanfaatkan potensi tanaman ini dan meningkatkan penghasilan mereka secara ekonomi.

Tujuan dan Khasiat Budidaya Temu Ireng

Budidaya Temu Ireng

Budidaya temu ireng merupakan kegiatan pertanian yang memiliki beragam tujuan dan manfaat yang signifikan. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat dalam industri kuliner dan pengobatan tradisional. Tanaman temu ireng dikenal kaya akan senyawa aktif yang memiliki khasiat dalam pengobatan berbagai penyakit seperti radang tenggorokan, masalah pencernaan, dan peradangan pada kulit.

Tidak hanya itu, budidaya temu ireng juga memberikan manfaat sebagai sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat terutama di daerah pedesaan. Melalui budidaya ini, petani dapat menghasilkan produk olahan seperti kapsul, minuman herbal, dan bahan tambahan makanan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu, budidaya temu ireng juga turut membantu mengurangi penggunaan bahan kimia di bidang pertanian karena tanaman ini membutuhkan sedikit jumlah pupuk dan pestisida.

Pertanian temu ireng juga memberikan manfaat lingkungan yang tidak bisa diabaikan. Tanaman ini mampu mengurangi pencemaran air dan tanah yang disebabkan oleh penggunaan pestisida dan limbah pertanian. Akar temu ireng yang kuat juga mampu mencegah erosi tanah sehingga dapat menjaga produktivitas lahan pertanian.

Budidaya temu ireng juga memberikan manfaat dalam hal ketersediaan bahan baku lokal untuk industri. Tanaman ini dapat diolah menjadi berbagai produk seperti minuman herbal, makanan ringan, dan kosmetik. Potensi ini berkontribusi dalam mengembangkan industri lokal, meningkatkan kualitas produk, dan memberikan identitas unik dari daerah budidaya temu ireng.

Sekilas, budidaya temu ireng memiliki banyak tujuan dan manfaat. Selain dapat memenuhi permintaan pasar, kegiatan ini juga memberikan sumber penghasilan alternatif, menjaga keseimbangan lingkungan, serta mendukung perkembangan industri lokal. Oleh karena itu, budidaya temu ireng memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan di Indonesia.

Pentingnya Memilih Lokasi yang Tepat untuk Budidaya Temu Ireng

Gambar Temu Ireng

READMORE

Budidaya temu ireng (Curcuma aeruginosa) bisa menjadi peluang usaha pertanian yang menguntungkan. Namun demikian, keberhasilan budidaya temu ireng sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi yang tepat. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi untuk budidaya temu ireng:

Pertimbangan Iklim

Keadaan iklim sangat krusial dalam budidaya temu ireng. Tanaman ini memerlukan paparan sinar matahari yang cukup, suhu yang stabil, serta curah hujan yang moderat. Idealnya, tanaman temu ireng tumbuh baik di daerah dengan suhu berkisar antara 25-30 derajat Celsius dan curah hujan sekitar 1500-2000 mm per tahun.

Kondisi Kesuburan Tanah

Ketersediaan tanah yang subur dan lembab sangat penting bagi pertumbuhan optimal temu ireng. Tanah tergenang air atau terlalu basah dapat merusak akar tanaman. Karenanya, penting untuk memilih lokasi budidaya yang memiliki drainase yang baik dan tanah yang mampu menahan kelembaban tanah secara optimal.

Ketersediaan Sumber Air

Temu ireng membutuhkan pasokan air yang cukup, terutama pada tahap pertumbuhan dan pembentukan umbi. Sebelum memilih lokasi budidaya, pastikan terdapat akses mudah ke sumber air yang mencukupi. Jika lokasi yang dipilih jauh dari sumber air, perlu difikirkan sistem irigasi yang efisien agar tanaman tetap mendapatkan pasokan air yang memadai.

Faktor Lingkungan dan Kebijakan Pemerintah

Sebelum memulai budidaya temu ireng, perhatikan juga faktor-faktor lingkungan dan kebijakan pemerintah di daerah tersebut. Pastikan bahwa lokasi budidaya tidak terjangkit hama atau penyakit yang dapat merusak tanaman, sesuai dengan peraturan dan regulasi yang berlaku dalam bidang pertanian.

Dalam keseluruhan, pemilihan lokasi budidaya temu ireng yang tepat sangatlah penting untuk mencapai hasil panen yang optimal. Dengan memperhatikan iklim, tanah yang subur, ketersediaan air, dan faktor lingkungan dan kebijakan pemerintah, diharapkan budidaya temu ireng dapat menjadi usaha pertanian yang sukses dan menguntungkan.

Penyiapan Lahan Budidaya Temu Ireng

Gambar Penyiapan Lahan Budidaya Temu Ireng

Persiapan Lahan yang Optimal

Sebelum memulai budidaya temu ireng, penting untuk mempersiapkan lahan dengan baik agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Tahap awal yang harus dilakukan adalah membersihkan area dari gulma dan sampah organik lainnya yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Selain itu, pastikan semua sisa tanaman dan akar telah dihilangkan dari lahan yang akan digunakan.

Pembajakan dan Penggemburan Lahan

Setelah membersihkan lahan, langkah berikutnya adalah melakukan pembajakan dan penggemburan tanah. Metode ini berguna untuk memecah gumpalan tanah, sehingga tanah menjadi lebih gembur dan lebih mudah ditanami. Pastikan bahwa seluruh lahan telah diberikan aerasi secara baik sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

Pemberian Pupuk Organik

Temu ireng merupakan tanaman yang membutuhkan nutrisi yang cukup, oleh karena itu penting untuk memberikan pupuk organik sebelum melakukan penanaman. Pupuk organik yang diberikan harus mengandung berbagai macam nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang dapat mendukung pertumbuhan yang sehat. Pastikan untuk meratakan pupuk organik secara merata di seluruh lahan yang akan ditanami.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Sebelum menanam temu ireng, perlu untuk melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Anda dapat menggunakan pestisida organik atau metode pengendalian hama alami untuk menjaga kebugaran tanaman. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap tanaman Anda untuk memastikan tidak ada tanda-tanda serangan hama atau penyakit, dan segera ambil tindakan jika ditemukan.

Dengan melakukan persiapan lahan yang optimal serta melindungi tanaman dari gangguan hama dan penyakit, Anda dapat menciptakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan temu ireng. Dengan perawatan yang tepat, hasil panen yang melimpah serta kualitas tanaman yang baik dapat anda dapatkan.

Pentingnya Pemilihan Bibit atau Benih Budidaya Temu Ireng

Gambar bibit atau benih temu ireng

Pemilihan bibit atau benih merupakan langkah yang krusial dalam proses budidaya temu ireng. Kualitas bibit yang dipilih harus memenuhi standar yang tinggi dan bebas dari berbagai penyakit. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih bibit atau benih temu ireng yang berkualitas.

Kualitas Bibit yang Unggul

Memilih bibit temu ireng dengan kualitas unggul memiliki ciri-ciri yang jelas. Pilihlah bibit yang berasal dari tanaman yang sehat dan memiliki produktivitas tinggi. Bibit yang berasal dari tanaman yang tumbuh subur memiliki potensi untuk berkembang dengan baik. Pastikan juga bibit tersebut bebas dari penyakit dan serangan hama.

Pertimbangkan Usia Bibit yang Tepat

Pemilihan usia bibit adalah hal penting dalam memilih bibit temu ireng. Bibit yang terlalu tua cenderung memiliki pertumbuhan yang rendah, sementara bibit yang terlalu muda belum memiliki kekuatan untuk tumbuh dengan optimal setelah ditanam. Oleh karena itu, pilihlah bibit dengan usia yang tepat agar dapat memberikan hasil yang optimal.

Perhatikan Asal Bibit yang Terpercaya

Mengenali asal bibit temu ireng juga sangat penting. Pilihlah bibit yang berasal dari produsen atau petani yang memiliki reputasi yang baik. Dengan begitu, Anda dapat memastikan bahwa bibit tersebut memiliki kualitas yang terjamin karena mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan yang memadai mengenai bibit temu ireng yang berkualitas.

Dalam budidaya temu ireng, pemilihan bibit atau benih yang berkualitas sangatlah penting untuk mencapai hasil panen yang optimal. Dengan memperhatikan kualitas bibit, usia bibit, dan asal bibit yang terpercaya, petani atau pengusaha dapat memastikan bahwa tanaman temu ireng yang ditanam memiliki potensi untuk tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil yang memuaskan.

Pemberian Asupan Nutrisi dalam Budidaya Temu Ireng

Gambar Temu Ireng

Dalam proses budidaya temu ireng, memberikan asupan nutrisi yang tepat merupakan hal penting untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas tanaman. Temu ireng, sebagai tanaman akar, memerlukan nutrisi yang cukup dan seimbang agar pertumbuhannya optimal. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam memberikan asupan nutrisi pada budidaya temu ireng.

Menggunakan Pupuk Organik dan Anorganik

Dalam menyediakan asupan nutrisi bagi tanaman temu ireng, petani dapat memanfaatkan pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik yang terbuat dari bahan alami seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk hijau mampu memberikan nutrisi lengkap dan berkelanjutan. Sementara itu, pupuk anorganik mengandung zat-zat hara yang dapat diserap dengan cepat oleh tanaman temu ireng.

Pemberian Pupuk secara Bertahap

Dalam memberikan nutrisi pada tanaman temu ireng, sebaiknya dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal pertumbuhan tanaman, pemberian pupuk nitrogen (N) sangat diperlukan untuk merangsang pertumbuhan daun dan akar. Pada fase pertumbuhan vegetatif, pemberian pupuk fosfor (P) dan kalium (K) mampu mendorong pertumbuhan tunas dan cabang. Sementara itu, saat fase pembungaan dan pematangan umbi, pemberian pupuk yang mengandung kalium (K) dan sulfur (S) menjadi krusial untuk meningkatkan produksi umbi temu ireng.

Pemberian Asupan Nutrisi dengan Jadwal Tertentu

Untuk memastikan ketersediaan nutrisi yang optimal bagi tanaman temu ireng, penting dilakukan pemberian pupuk secara terjadwal. Frekuensi pemberian pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan kondisi lingkungan. Dengan demikian, tanaman temu ireng dapat menerima asupan nutrisi yang mencukupi untuk pertumbuhannya.

Pengendalian Hama dan Penyakit dalam Budidaya Temu Ireng

Pengendalian Hama dan Penyakit Budidaya Temu Ireng

Melakukan pengelolaan hama dan penyakit sangat penting dalam menjalankan budidaya temu ireng. Pengendalian ini bertujuan untuk menjaga produktivitas dan mutu tanaman serta mencegah kerugian yang mungkin terjadi. Terdapat beberapa langkah pengendalian yang dapat diterapkan dalam budidaya temu ireng guna mengatasi masalah yang ada.

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menggunakan metode pengendalian hayati dalam pencegahan hama. Melibatkan serangga predator dan parasitoid sebagai pengendali hama merupakan salah satu cara alami yang aman untuk tanaman. Selain itu, penggunaan produk nabati seperti ekstrak daun nimba atau bawang putih juga bisa menjadi alternatif yang ramah lingkungan.

Selanjutnya, menjaga kebersihan lingkungan merupakan cara ampuh untuk mencegah penyakit pada tanaman temu ireng. Melakukan sanitasi lahan, menggunakan benih yang sehat, serta memberikan perawatan tanaman yang optimal merupakan langkah penting dalam menghindari infeksi penyakit. Selain itu, memberikan perlakuan khusus seperti pemberian pupuk dengan dosis yang tepat dan waktu aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tanaman terhadap penyakit.

Pada kondisi yang cukup parah, penggunaan pestisida sintetis bisa menjadi pilihan terakhir dalam pengendalian hama dan penyakit pada temu ireng. Namun, dalam penggunaan pestisida sintetis, perlu dilakukan secara hati-hati dan mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Selain itu, penting untuk memilih pestisida yang sesuai dengan hama atau penyakit yang menyerang tanaman temu ireng.

Pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya temu ireng adalah langkah yang sangat penting bagi petani untuk menjaga kualitas dan keberhasilan tanaman. Dengan mengikuti langkah-langkah pengendalian yang disarankan, diharapkan produksi temu ireng dapat optimal, memberikan manfaat yang baik bagi petani dan masyarakat.

Budidaya Temu Ireng: Perawatan dan Pemanenan yang Optimal

gambar temu ireng

Budidaya tanaman temu ireng telah menjadi salah satu kegiatan pertanian yang semakin diminati di Indonesia. Tanaman ini memiliki berbagai manfaat, terutama sebagai bahan baku pengobatan tradisional dan bahan alami dalam kosmetik. Untuk merawat dan memanen temu ireng secara optimal, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan.

Perawatan Temu Ireng

Pertama, pastikan kualitas tanah yang digunakan untuk menanam temu ireng memadai dengan pH antara 5 hingga 6. Apabila pH tanah terlalu rendah, lakukan pengapuran. Selain itu, pastikan juga tanah memiliki kandungan humus yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.

Perawatan temu ireng juga melibatkan pemupukan dan pengairan. Pastikan jumlah nutrisi yang disediakan mencukupi, khususnya kalium dan fosfor, dengan menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos yang alami. Pengairan perlu dilakukan secara teratur, namun jangan berlebihan karena tanaman ini tidak tumbuh optimal pada kondisi yang terlalu lembab.

Pemanenan Temu Ireng

Pemanenan temu ireng dapat dilakukan setelah tanaman berumur sekitar 8 hingga 10 bulan. Agar mendapatkan umbi yang berkualitas, angkat tanaman dengan hati-hati menggunakan cangkul atau alat lainnya. Cuci umbi dengan air bersih dan buang bagian yang rusak atau terlalu kecil.

Setelahnya, Anda dapat memilih untuk mengeringkan umbi temu ireng atau langsung mengolahnya. Jika ingin mengeringkannya, letakkan umbi di tempat yang mendapatkan sinar matahari langsung selama beberapa hari hingga mengering. Umbi yang telah kering siap digunakan untuk berbagai keperluan.

Melalui perawatan dan pemanenan yang tepat, budidaya temu ireng akan menghasilkan umbi dengan kualitas terbaik. Dengan mengikuti langkah-langkah dalam merawat dan memanen temu ireng, diharapkan Anda dapat meraih hasil yang memuaskan dalam budidaya tanaman yang bermanfaat ini.

Strategi Pemasaran Budidaya Temu Ireng yang Efektif

Gambar Temu Ireng

Budidaya temu ireng adalah salah satu kegiatan pertanian yang memiliki potensi besar di Indonesia. Temu ireng memiliki beragam manfaat yang membuat permintaan akan produk ini semakin tinggi. Untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas, diperlukan strategi pemasaran yang efektif.

Salah satu strategi yang dapat diimplementasikan adalah memilih target pasar yang tepat. Mengetahui khasiat temu ireng dalam pengobatan berbagai penyakit membuat pasar tidak hanya terbatas pada sektor makanan. Menargetkan pasar-pasar kesehatan seperti apotek, toko herbal, atau lembaga kesehatan lainnya merupakan langkah cerdas untuk memasarkan produk budidaya temu ireng.

Selain itu, pendekatan pemasaran secara online juga sangat penting. Menerapkan teknik digital marketing melalui media sosial, website, atau aplikasi kesehatan dapat menjangkau lebih banyak konsumen potensial. Dengan memberikan informasi yang jelas mengenai manfaat dan keunggulan temu ireng, konsumen akan semakin tertarik untuk membeli dan menggunakan produk tersebut.

Memperluas jaringan dengan distributor dan reseller juga sangat diperlukan. Berkerjasama dengan pihak yang memiliki koneksi dengan pasar atau komunitas tertentu akan membantu meningkatkan akses ke produk ini. Memberikan insentif atau potongan harga kepada distributor dan reseller yang mencapai target penjualan juga akan memberi motivasi mereka untuk memasarkan produk temu ireng dengan lebih baik.

Tidak kalah pentingnya, strategi promosi yang efektif juga harus dilakukan. Mendidik masyarakat tentang manfaat temu ireng melalui brosur, media cetak, atau pelatihan merupakan langkah penting untuk memperkenalkan produk budidaya temu ireng kepada masyarakat luas. Selain itu, juga perlu dikembangkan strategi promosi yang kreatif seperti demo pengolahan temu ireng, penggunaan selebriti sebagai brand ambassador, atau program loyalitas konsumen untuk membangun kepercayaan dan meraih konsumen yang setia.

Dalam menghadapi persaingan di pasar yang semakin ketat, strategi pemasaran yang matang menjadi kunci untuk sukses memasarkan produk budidaya temu ireng. Dengan menjalankan strategi pemasaran yang sesuai, diharapkan temu ireng dapat meraih kesuksesan dan menjadi produk pilihan utama konsumen di pasarnya.

Potensi dan Tantangan dalam Budidaya Temu Ireng

Potensi dan Tantangan dalam Budidaya Temu Ireng

Budidaya temu ireng adalah aktivitas pertanian yang memiliki potensi yang sangat menjanjikan. Tanaman ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan digunakan dalam berbagai industri seperti farmasi dan kosmetik. Selain itu, budidaya temu ireng juga tahan terhadap kondisi tanah yang kurang subur dan bisa tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis seperti Indonesia.

Potensi dalam budidaya temu ireng terletak pada permintaan yang terus meningkat akan produk herbal berkualitas. Temu ireng mengandung senyawa aktif tinggi, seperti kurkuminoid dan fitosterol, yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Oleh karena itu, permintaan akan temu ireng semakin meningkat baik sebagai konsumsi masyarakat maupun bahan baku industri.

Namun, ada beberapa tantangan dalam budidaya temu ireng. Salah satu tantangan utamanya adalah kesulitan mendapatkan bibit unggul. Bibit yang berkualitas sangat penting dalam budidaya temu ireng agar bisa mendapatkan hasil panen yang optimal. Oleh karena itu, diperlukan perhatian lebih dalam seleksi bibit, perawatan saat tahap persemaian, dan pengendalian hama serta penyakit.

Tantangan lainnya adalah kurangnya pengetahuan yang luas tentang budidaya temu ireng. Hal ini menyebabkan jumlah petani yang terlibat dalam budidaya temu ireng rendah. Penerapan teknik budidaya yang tepat, penggunaan pupuk yang sesuai, dan pengendalian hama yang efektif perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan hasil panen dan memperoleh temu ireng berkualitas.

Untuk mengatasi tantangan dalam budidaya temu ireng, pemerintah dapat memberikan pendampingan dan pelatihan kepada petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam budidaya tanaman ini. Penelitian dan pengembangan juga penting dilakukan untuk menghasilkan jenis temu ireng yang unggul, tahan terhadap hama dan penyakit, serta memberikan hasil panen yang lebih tinggi. Dengan dukungan yang tepat, potensi budidaya temu ireng di Indonesia dapat dikembangkan dengan baik dan memberikan manfaat yang signifikan.

  • Pertanyaan Umum (FAQ) Mengenai Budidaya Temu Ireng

FAQ Budidaya Temu Ireng

  • Apa yang dimaksud dengan budidaya temu ireng?

Budidaya temu ireng mencakup proses menanam, merawat, dan memanen tanaman temu ireng (Curcuma aeruginosa). Tanaman ini termasuk dalam keluarga Zingiberaceae dan memiliki banyak manfaat, terutama sebagai bahan baku obat tradisional.

  • Bagaimana caranya menanam temu ireng?

Untuk menanam temu ireng, pertama-tama persiapkan tanah yang subur dan kaya akan bahan organik. Kemudian, bibit temu ireng dapat ditanam menggunakan benih atau rimpang. Setelah tumbuh, tanam bibit dengan jarak antartanaman yang cukup untuk memastikan pertumbuhan yang sehat.

  • Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam merawat tanaman temu ireng?

Merawat tanaman temu ireng melibatkan perhatian terhadap kelembaban, penyiraman, dan pemupukan. Pastikan tanaman mendapatkan air yang cukup, tetapi hindari kondisi terlalu basah. Selain itu, lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik secara berkala untuk membantu pertumbuhan dan mencegah penyakit. Jagalah agar area tanaman tetap bersih dari gulma dan serangga hama.

  • Kapan waktu yang tepat untuk melakukan panen temu ireng?

Waktu yang tepat untuk memanen temu ireng adalah ketika tanaman telah berumur sekitar 9 hingga 10 bulan. Pada saat itu, rimpang temu ireng sudah mencapai kematangan yang cukup dan dapat dipanen. Perhatikan tanda-tanda kematangan, seperti daun yang mulai menguning dan layu, sebelum melakukan panen.

  • Apa manfaat yang terdapat pada temu ireng?

Temu ireng memiliki berbagai manfaat, antara lain sebagai obat tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan, meningkatkan peredaran darah, meredakan peradangan, menurunkan demam, dan pengobatan herbal lainnya. Rimpang temu ireng juga digunakan dalam industri kosmetik dan makanan sebagai pewarna alami.