Di tengah hamparan sawah yang luas di Desa Sidamulya, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap terdapat Bukit Temiang. Meski terletak di lokasi yang strategis, yaitu tak jauh dari segi tiga emas Pertigaan Wringinharjo, potensi keindahan Bukit Temiang belum dikembangkan secara optimal.
Pada 2017, Kepala Desa Sidamulya, Takim, berinovasi untuk menggagas Bukit Temiang sebagai ikon wisata Kota Sidareja. Sebelum ke tujuan wisata lain yang tersebar Kecamatan Sidareja, para wisatawan dapat menikmati wisata pesawahan di Bukit Temiang.
Nama Inovasi | Lokawisata Bukit Temiang |
Pengelola | Pemerintah Desa Sidamulya |
Alamat | Desa Sidamulya, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah |
Kontak | Takim (Kepala Desa) |
Telepon | +62-813-9132-5423 |
Untuk berkunjung ke Bukit Temiang, para wisatawan hanya butuh beberapa menit perjalanan dari Jalan Raya Sidareja. Sepanjang perjalanan, mereka akan melewati tanggul sawah berliku, rumput hijau, dan beragam jenis tanaman tumpang sari khas petani yang dibudidayakan oleh warga Desa Sidamulya.
Di Bukit Temiang, Anda dapat menikmati hamparan rumput yang dikelilingi oleh pohon-pohon besar sebagai tempat berteduh alami. Selain itu, ada area icakan/gupakan dimana anak-anak dapat bermain dengan lumpur alam. Setelah bermain gupakan, anak-anak dapat mandi di pancuran yang airnya sangat jernih, termasuk mencuci pakaiannya sendiri.
Desa Sidamulya juga tengah merancang wisata edukasi, yaitu aneka permainan bocah yang melatih kecerdasan dan kepekaan mereka pada alam. Mereka mulai menggiatkan sejumlah permainan anak tempo dulu, seperti soleram, petak umpet, jongjang, utit karet gelang, dir-diran, tung-tung balung, lumbungan, dengklek, hingga gobag sodor. Di sejumlah daerah, permainan tradisional itu sudah hampir punah.
Di balik aneka permainan di atas, para leluhur mengemas makna, nilai, dan skill yang sangat dibutuhkan anak di masa mendatang melalui cara yang menyenangkan. Desa Sidamulya berniat untuk melestarikan aneka permainan tradisional tersebut dalam sebuah paket wisata edukasi. Upaya preservasi dan konservasi permainan tradisional menjadi bagian penting dari penghargaan atas para leluhur yang babat alas hingga menjadi Desa Sidamulya.
Desa Sidamulya juga mengembangkan destinasi wisata kuliner berupa warung makan tanggul. Warung makan dirancang menyerupai gubug makan para petani saat istirahat di sawah. Para pengunjung bisa makan aneka menu menggunakan alas daun pisang sehingga menambah nikmat makanan.
Spot untuk foto prewedding juga disediakan untuk para calon pengantin baru yang ingin berpose alam petani. Petani merupakan mata pencaharian nenek moyang yang hidup di era agraris. Ada pepatah, “Nguriuri budaya nenek moyang, bukan berarti kuno.”
Narto, Pendamping Desa Kecamatan Sidareja