Potensi Desa – Desa Linggasari menjadi tuan rumah workshop pengelolaan potensi desa, Sabtu (30/1). Puluhan desa di wilayah Banyumas dan Cilacap mengikuti acara ini, seperti Desa Kalibagor, Wlahar Wetan, Kalicupak Kidul, Melung, Karangnangka, Dawuhan Wetan, Beji, Linggasari, Pangebatan, Kalisari, Karanggayam, Dermaji, Cingebul, Canduk, Ajibarang Kulon, Gentasari, dan Sidamulya. Mereka membahas strategi pengelolaan potensi desa untuk menumbuhkan ekonomi di wilayah perdesaan.
Budidaya Bengkowang
Desa Linggasari mempresentasikan budidaya bengkowang yang dikembangkan warganya. Desa Linggasari, Kecamatan Kembaran, Banyumas, bengkowang sudah menjadi salah satu icon desa. Mereka berbagi cara budidaya bengkowang, mulai dari penyiapan lahan, pembibitan, cara tanam, pemeliharaan, pemberantasan hama, pemanenan, dan pemasaran. Presentasi tersebut mendapat sambutan hangat dari para peserta yang hadir.
Selanjutnya, setiap desa berbagi potensi maupun produk unggulan mereka. Kalisari berbagi tentang pengolahan limbah tahu untuk biogas. Tahu Kalisari, Cilongok, merupakan komoditi unggulan desa dan Kabupaten Banyumas. Awalnya, limbah tahu menimbulkan masalah di masyarakat. Setelah ada instalasi pengolahan limbah menjadi biogas, masalah itu berubah menjadi berkah.
Workshop ini dihadiri oleh tenaga ahli dari Kementerian Desa, Sutardjo Ps. Dia berbagi kebijakan kementerian terkait dengan tata kelola potensi desa. Kehadiran Sutardjo memberikan kejelasan sejumlah kebijakan kementerian yang dianggap tumpang-tindih oleh desa. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh pemerintah desa untuk berkonsultasi tentang perencanaan pembangunan, mekanisme penganggaran, dan tata kelola keuangan desa.
Peserta juga mencoba mengunggah konten web melalui fasilitas antarmuka yang ramah pada telepon pintar (smartphone). Teknik ini memudahkan para admin web desa untuk mengelola konten dari genggaman.