Pertanian Hidroponik, Inovasi Desa Baleharjo Siasati Lahan Sempit dan Tandus

Dana desa sangat berkontribusi dalam program pelatihan hidroponik, terutama untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Baleharjo. Program ini dilatarbelakangi oleh sempitnya lahan milik warga dan kawasan Gunungkidul yang cenderung tandus dan kering.

Desa Baleharjo terletak di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Inovasi pertanian hidroponik menjadi solusi supaya masyarakat tetap bisa menanam di lahan yang sempit dengan kebutuhan air yang sedikit.

Pada 2019, pelatihan hidroponik Desa Baleharjo menggunakan dana desa sebesar Rp 25 juta. Selain pelatihan, dana desa juga digunakan untuk pengadaan sarana penanaman hidroponik hingga studi banding di Magelang.

Usai pelatihan, warga mulai menanam hidroponik secara swadaya. Sarana penanaman hidroponik pun beragam, mereka bisa menggunakan kotak bekas penyimpanan buah, botol plastik, hingga pipa paralon.

Beberapa bulan setelah menanam, warga sudah bisa menikmati hasil panen beberapa tanaman hidroponik seperti daun selada, bayam merah, selada pagoda, dan sawi sendok. Hasil panen pun lebih segar dan sehat karena tidak menggunakan pestisida.

Saat ini hasil panen memang baru sebatas dikonsumsi sendiri. Meski demikian, hasil panen tanaman hidroponik tetap mengurangi pengeluaran keluarga karena mereka tidak perlu lagi membeli sayuran untuk dikonsumsi.

Dana Desa diakui sangat bermanfaat dan membantu masyarakat Desa Baleharjo untuk kelancaran program Hidroponik. Kelompok Wanita Tani (KWT) juga dapat membangun satu unit instalasi hidroponik satu unit sebagai percontohan.

X CLOSE
Advertisements
X CLOSE
Advertisements

Tinggalkan komentar